Hewan Sangat Langka Pesut Mahakam Ditemukan Mati Mengambang

Satu Pesut Mahakam yang merupakan hewan sangat langka ditemukan mati mengambang di Sungai Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

oleh Abdul Jalil diperbarui 29 Mei 2021, 19:45 WIB
Satu Pesut Mahakam ditemukan mati mengambang di Sungai Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Jumat (28/5/2021) malam. (foto: istimewa)

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Satu individu Pesut Mahakam ditemukan mengambang di Sungai Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Jumat (28/5/2021) malam. Mamalia air tawar itu ditemukan sekira pukul 23.00 WITA dalam kondisi telah mati.

Alimin, Relawan Pesut Mahakam di Sungai Pela menjelaskan, Pesut Mahakam ditemukan warga di sekitar pelabuhan Desa Sangkuliman. Karena hari sudah malam, proses evakuasi dan pemeriksaan Pesut Mahakam ditunda keesokan harinya.

Alimin bersama relawan Pesut Mahakam lainnya dan Yayasan Konservasi RASI kemudian memeriksa kondisi Pesut Mahakam yang telah mati pada Sabtu (29/5/2021) pagi. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kematian yang aneh.

“Ada sedikit kerusakan di mulut. Gigi sudah tidak ada. Kayaknya pengaruh tua juga,” kata Alimin saat dihubungi via telepon.

Dia menegaskan, tidak ada tanda-tanda kematian tidak wajar di tubuh Pesut Mahakam. Hanya saja, ada beberapa bagian tubuh yang kulitnya terkelupas.

“Tapi itu kemungkinan karena busuk saja. Karena sudah lama tenggelam. Itu kayaknya sudah dua hari mati kalau melihat baunya,” tambah Alimin.

Pada bagian mulut memang ada ditemukan kerusakan. Namun melihat kondisi Pesut Mahakam yang sudah tidak segar, belum bisa diputuskan penyebab kerusakan itu.

“Besok diotopsi oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur,” sambungnya.

Simak juga video pilihan berikut


Berusia 20 Tahun

Satu Pesut Mahakam ditemukan mati mengambang di Sungai Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Jumat (28/5/2021) malam. (foto: istimewa)

Peneliti Pesut Mahakam dan Scientific Program Advisor di Yayasan RASI, Danielle Kreb menjelaskan, Pesut Mahakam yang ditemukan mati berusia lebih dari 20 tahun. Umur mamalia air tawar ini dihitung sejak foto sirip pertamanya.

“Pesut Mahakam ini merupakan jantan dewasa yang minimal usianya 20 tahun. Hal ini dilihat dari katalog foto sirip yang mulai 20 tahun lalu,” kata Danielle.

Untuk ukuran, Danielle menyebut Pesut Mahakam ini memiliki panjang 2,23 meter. Dia pun menyebut belum menemukan penyebab kematian.

“Penyebab kematian belum dapat terlihat dari tanda bekas di tubuh yang tidak ada,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Resort Samarinda-Kutai Kartanegara Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong BKSDA Kaltim, Puji Mulyanto menyebut proses nekropsi akan dilakukan pada hari Minggu (30/5/2021). Proses bedah itu akan dilaksanakan dengan melibatkan dokter hewan.

"Besok dokter hewan baru datang dari Kutai Barat, jadi kami ketemuan di kota Bangun, besok rencana kita nekropsi, sekaligus melihat penampakan fisik. Apakah mati secara alami, atau ada bekas luka,” papar Puji.

Pesut Mahakam yang diberi nama Jay ini akan diketahu penyebab kematiannya usai nekropsi. Sementara ini Pesut Mahakam disimpan di dalam terpal dengan es yang banyak karena belum tersedia freezer.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya