Kunjungi Sulut, Komisi IX DPR Singgung Membanjirnya Tenaga Kerja Asing

Terkait ketenagakerjaan di Sulut, Steven mengungkapkan, ada 58 tenaga kerja asing di tahun 2021. Menurutnya, ada peningkatan jumlah. Tapi di satu sisi, ini berkah bagi Sulut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 30 Mei 2021, 15:00 WIB
Wagub Sulut Steven Kandouw menyambut kedatangan Komisi IX DPR RI.

Liputan6.com, Manado - Ketua Komisi IX DPR RI Felly E Runtuwene bersama anggotanya melakukan kunjungan kerja di Sulut, Jumat (28/5/2021). Kedatangan para legislator ini diterima Wagub Sulut Steven OE Kandouw di Ruang FJ Tumbelaka, Kantor Gubernur Sulut.

Dalam kunjungan ini, Felly yang juga legislator asal Sulut ini, menegaskan soal membludaknya Tenaga Kerja Asing (TKA)yang masuk Indonesia, apalagi memiliki dampak di tengah masa pandemi Covid-19.

“Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia tak terbendung. Untuk itu, Komisi IX DPR RI melakukan monitoring, menyerap dan menghimpun tenaga kerja yang masuk Indonesia,” ujar politisi Partai NasDem ini.

Felly mengatakan, TKA memang ikut mendorong ekonomi dalam meningkatkan lapangan kerja. Apalagi Pemerintah memberikan red carpet terhadap TKA.

“Namun pemerintah harus tetap menjaga keseimbangan ketenagakerjaan, terlebih di masa pandemi saat ini,” ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Prioritas Tenaga Kerja Lokal

Tenaga kerja Lokal harusnya menjadi prioritas, sehingga pemerintah harus menjaga keseimbangan tenaga kerja. Apalagi, regulasi Indonesia soal TKA harus memiliki keahlian khusus.

“Ini harus diperhatikan pemerintah karena saat ini sudah sebanyak 8 ribuan tTKA masuk Indonesia,” kata Felly.

Terkait ketenagakerjaan di Sulut, Steven mengungkapkan, ada 58 TKA di tahun 2021. Menurutnya, ada peningkatan jumlah. Tapi di satu sisi, ini berkah bagi Sulut.

“Akan tetapi TKA terlebih dahulu harus jalani masa karantina," ujar Setven.

Ia mengakui Provinsi Sulut memang kebagian pintu masuk TKA, tapi hanya bersifat transit saja sebelum lanjut ke daerah tujuan seperti ke Morowali dan daerah lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya