Liputan6.com, Mamuju - Sebulan terakhir kasus Covid-19 di Sulawesi Barat terus melandai. Tercatat, sejak 1 hingga 29 Mei 2021 terdapat 54 penambahan kasus, bahkan dalam seminggu terakhir hanya terdapat tiga kasus saja.
Padahal, pada periode pertengahan Januari hingga April 2021 pertambahan kasus Covid-19 mencapai puncak tertinggi. Penambahan kasus pada periode itu meningkat 100 persen dari seluruh jumlah kasus sejak awal pendemi pada Maret 2020 lalu.
Pada periode puncak tertinggi terjadi penambahan kasus sebanyak 2.921 atau lebih dari 100 persen sejak awal pandemi. Tingginya penyebaran Covid-19 saat itu sangat dipengaruhi oleh bencana alam gempa bumi 6,2 magnitudo yang mengguncang pada 15 Januari 2021.
Baca Juga
Advertisement
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi mengatakan, tak terbendungnya kasus Covid-19 pascabencana gempa bumi dikarenakan tak ada lagi kedisplinan masyarakat akan protokol kesehatan. Masyarakat tak lagi menggubris bahaya Covid-19.
"Adanya pengungsian dan masyarakat yang kurang disiplin lagi pascagempa, membuka ruang bagi peningkatan kasus positif Covid-19," kata Safaruddin kepada Liputan6.com, Sabtu (29/05/2021).
Safaruddin menambahkan, keadaan itu tak membuat satgas dan petugas medis patah arang untuk menangani ledakan kasus Covid-19. Mereka memaksimalkan para tenaga kesehatan yang masih bisa bekerja untuk terus memantau dan mengantisipasi perkembangan penyebaran Covid-19.
"Imbauan taat protokol kesehatan dan Pola 3T (testing, tracing dan treatment) pun kita diterapkan. Maski di tengah bencana, kita tetap harus tetap peduli dengan bahaya Covid-19," ujar Safaruddin.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Disiplin Prokes dan Vaksinasi Covid-19
Meski tak langsung berdampak signifikan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk, hal itu mampu meredam ledakan Covid-19. Perlahan kasus Covid-19 melandai, hingga saat ini, Sulawesi Barat termasuk salah satu provinsi yang sukses menekan penyebaran Covid-19.
"Pencapaian saat ini tak lepas dari upaya sejumlah pihak, yang terus berusaha menekan angka penyebaran Covid-19," jelas Safaruddin.
Mulai dari penerapan pola 3T, pengetatan perbatasan saat musim mudik, pelaksanaan protokol kesehatan, hingga peningkatan jumlah warga yang mengikuti vaksinasi Covid-19. Vaksinasi menjadi tumpuan utama Satgas Covid-19 Sulawesi Barat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kita terus mengejar pencapaian target vaksinasi. Dengan memenuhi target itu, kita berharap agar kekebalan komunitas terjadi dan angka penyebaran Covid-19 di Sulbar makin menurun," terang Safaruddin.
Karena itu Safaruddin berharap masyarakat dapat mendukung program vaksinasi yang digalakkan oleh pemerintah sembari tetap menaati protokol kesehatan. Sehingga masyarakat dapat meningkatkan perekonomiannya yang menurut selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Tentu kita tidak ingin pemerintah kembali memberlakukan kebijakan seperti di awal-awal Covid-19. Olehnya, kepatuhan masyarakat sangat penting, guna mencegah agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19," harap Safaruddin.
Hingga 29 Mei 2021 tercatat 5.501 kasus Covid-19 di Sulawesi Barat. Dimana 5.356 kasus dinyatakan sembuh, 25 orang masih menjalani perawatan dan isolasi, serta 120 kasus meninggal dunia.
Advertisement