Hasil Liga Champions : Gagal Juara, Guardiola Ungkap Masa Depannya Bersama Manchester City

Kai Havertz mencetak gol satu-satunya untuk Chelsea saat melawan Manchester City di final Liga Champions

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 30 Mei 2021, 07:00 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola memberi semangat pemainnya Rodrigo usai pertandingan melawan Chelsea pada babak final Liga Champions di Stadion Dragao, Portugal (30/5/2021). Man City gagal untuk mengukir sejarah dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya. (David Ramos/Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester City Pep Guardiola membela keputusannya untuk merubah taktik timnya saat melawan Chelsea di final Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Minggu dinihari WIB (30/5/2021). Guardiola menegaskan timnya tampil brilian di babak kedua meski akhirnya kalah 0-1.

Kai Havertz mencetak gol kemenangan untuk Chelsea dan menorehkan catatan Thomas Tuchel yang mengalahkan Guardiola untuk ketiga kalinya musim ini setelah menggantikan Frank Lampard pada Januari.

Guardiola memutuskan lineup awal menyerang dengan Ilkay Gundogan memainkan peran sebagai gelandang bertahan. Sedangkan Fernandinho dan Rodri pergi di bangku cadangan.

“Saya memutuskan keputusan, untuk memiliki pemain berkualitas. Gundogan bermain bertahun-tahun di posisi ini," kata Guardiola menjawab pertanyaan soal penampilan timnya.

“Untuk memiliki kecepatan, untuk menemukan pemain kecil, kualitas, pemain brilian, di dalam, di tengah, dan di antara garis," kata mantan manajer Barcelona itu.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Musim Luar Biasa

Kai Havertz dari Chelsea mencetak gol pembuka timnya pada pertandingan sepak bola final Liga Champions lawan Manchester City di Stadion Dragao di Porto, Portugal, Sabtu, 29 Mei 2021. (Jose Coelho / Pool via AP)

Berbicara kepada BT Sport, dia menambahkan: “Ini merupakan musim yang luar biasa bagi kami. Itu pertandingan yang ketat. Kami punya peluang," ujarnya.

“Kami brilian di babak kedua, kami berani dan kami tidak bisa mengubah peluang karena mereka sangat kuat. Para pemainnya luar biasa. Kami kembali mungkin suatu hari nanti!

“Saya melakukan apa yang saya pikir adalah keputusan terbaik (pada pemilihan timnya).”


Masih Berharap

Para pemain Chelsea manyaksikan para pemain Chelsea merayakan kemenangan trofi Liga Champions di Stadion Dragao di Porto, Portugal, Minggu (30/5/2021). Man City kalah atas Chelsea dengan skor 1-0. (Susana Vera/Pool via AP)

Kekalahan ini tentu jadi pukulan telak buat Guardiola. Ini adalah final kedua dalam karir manajerialnya. Dia juga belum mampu membawa City ke Liga Champions sejak mengambil alih klub.

Tapi dia berharap bisa melakukannya di masa depan. Ini adalah final Liga Champions pertama City dan masih yang paling dekat dengan trofi.


Gagal Pulih

Bek Manchester City, Kyle Walker bereaksi usai pertandingan melawan Chelsea pada babak final Liga Champions di Stadion Dragao di Porto, Portugal, Minggu (30/5/2021). Man City gagal untuk mengukir sejarah dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya. (Susana Vera/Pool via AP)

Pada pertandingan dinihari tadi Chelsea menjadi tim yang lebih baik di babak pertama dan unggul melalui Kai Havertz sebelum jeda.

City gagal untuk pulih di babak kedua dan hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran di semua pertandingan.


Musim Sukses

Meskipun ini merupakan musim yang sukses bagi City, mengangkat gelar Liga Inggris dan Piala Carabao, kekalahan tersebut mengakhiri kampanye dengan catatan suram.

Ini akan menjadi musim panas yang menarik bagi klub, dengan Sergio Aguero akan pergi dan City akan mencari striker dan bek kiri.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya