Warga Gunungkidul Desak YPMNU Pecat Kepala Sekolah yang Foto Syurnya Beredar

Keputusan untuk menurunkan jabatan dari kepala sekolah menjadi guru tersebut dianggap Yayasan masih melindungi YF untuk mengajar di wilayah Putat

oleh Hendro diperbarui 31 Mei 2021, 00:00 WIB
Perwakilan warga mendatangi YPM NU agar oknum yang foto SYurnya beredar tidak hanya diturunkan menjadi guru tetapi harus di pecat agar tak mengajar lagi diwilayahnya.

Liputan6.com, Gunungkidul - Hasil keputusan Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) dengan mencopot kepala sekolah yang foto syurnya tersebar, YF dari kepala sekolah menjadi guru biasa memancing reaksi warga Putat, Bleberan, Playen, Gunungkidul. Pasalnya, warga tak mau jika anak anaknya tetap diajar oleh guru yang mempunyai perilaku menyimpang.

Sejumlah perwakilan warga Sabtu siang (30/05/2021) mendatangi Yayasan YPMNU di Selang Wonosari Gunungkidul. Wargapun menyampaikan keberatannya terkait keputusan yayasan.

Ari Wibowo, Ketua RW 006 manyampaikan jika hanya diturunkan menjadi guru maka warga tidak akan menyekolahkan anak-anaknya di RA tersebut.

“80persen warga adalah murid di RA itu, kami tetap menolak diajar dengan guru tersebut”," katanya.

Selain itu, Keputusan untuk menurunkan jabatan dari kepala sekolah menjadi guru tersebut dianggap upaya yayasan melindungi YF untuk mengajar di wilayah Putat. Namun, meski YF tetap menjadi guru, warga tetap menginginkan agar YF yang foto syurnya beredar luas dipindah dari RA Putat.

“Tentu nama baik kami merasa tercoreng, kami meredam amarah warga walaupun YF ini juga warga kami agar tidak melakukan aksi nekat,” kata dia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Respons Yayasan

Ari mengatakan, jika tuntutan pemecatan YF tidak diindahkan, ia bersama warga lainnya sepakat untuk memindahkan anak-anak mereka yang bersekolah di RA Putat ke sekolah lain. Hal ini, dikatakan Ari menjadi langkah yang ditempuh untuk menyelamatkan generasi penerus Padukuhan Putat.

“Kami sedang mati-matian mengajari anak kami berkaitan dengan budi luhur, etika dan perilaku baik, tapi jika seperti ini bagaimana,” dia mengungkapkan.

Ketua Yayasan PPMNU, Wardah berjanji akan mengakomodir keinginan warga. Sebenarnya, pada 4 Mei 2021 lalu, pihaknya telah mencopot YF dari jabatan kepala RA.

“YF sudah bukan kepala sekolah, melainkan hanya guru biasa, sekarang Plt Kepala RA sudah diganti yang lebih kredibel,” ujar Wardah.

Kendati begitu, Wardah belum bisa mengakomodir tuntutan warga untuk memecat YF. Namun, ia meminta poin-poin tuntutan warga untuk ditulis sebagai surat dan kemudian akan dibahas oleh yayasan.

“Nanti akan kami akomodir, kemungkinan dipindahtugaskan,” dia menjelaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya