Liputan6.com, Padang - Bisnis perbankan syariah di Sumatera Barat mulai tumbuh positif, baik dari sisi pembiayaan maupun aset.
Pengembangan industri halal, khususnya di sektor pariwisata dan UMKM disebut sebagai salah satu pemicu tren positif keuangan syariah di provinsi ini.
Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Misran Pasaribu menyebut, dibanding perbankan konvensional, perbankan syariah di Sumbar lebih memperlihatkan hasil yang positif.
Tercatat, hingga kuartal I tahun 2021 ini pembiayaan syariah di Sumbar tumbuh 4 persen. Sedangkan, aset syariah tumbuh hingga 7 persen.
"Pembiayaan tumbuh 4 persen, sementara asetnya tumbuh 7 persen, jadi semuanya positif," kata Misran, Minggu (30/5/2021)
Tren positif ini menurut Misran, diharapkan dapat mendukung pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam membiayai sektor pendukung kemajuan UMKM dan pariwisata Sumbar khususnya yang bergerak di industri halal.
Baca Juga
Advertisement
Kalau dilihat secara keseluruhan, struktur perekonomian Indonesia sebagian besar di dalamnya pengusaha-pengusaha UMKM yang paling banyak mendukung perekonomian nasional.
"Salah satunya di UMKM terkait dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki di daerah tertentu seperti Sumbar, termasuk juga yang bergerak di sektor pariwisata sebagai sektor pendukung seperti, transportasi, restoran, travel, hotel,” lanjut Misran.
Ditambah lagi dengan kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai hasil merger tiga bank syariah, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah menjadikan pilihan produk-produk syariah semakin lengkap.
Sementara, Area Manager BSI Padang, Budi Abdiriva menyatakan siap menawarkan berbagai produk perbankan syariah kepada masyarakat.
"Salah satu produk unggulan dari BSI diantaranya pembiayaan mikro yang juga difasilitasi oleh pemerintah yaitu KUR. Kemudian juga ada pembiayaan small medium, serta pembiayaan komersil yang sifatnya juga sangat kompetitif dibanding bank konvensional," ujarnya.