Liputan6.com, Majene - Dinas Pariwisata Sulawesi Barat terus memgembangkan destinasi wisata di tengah pandemi Covid-19. Salah satu destinasi yang tengah dikembangkan dan akan dijadikan ikon provinsi ke-33 itu adalah Majene Kota Tua.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Barat, Farid Wajdi mengatakan, untuk memperkenalkan Majene Kota Tua, pihaknya akan menerbitkan buku dengan judul yang sama. Buku itu merekam jejak Majene dari masa Afdeling Mandar hingga masa perang kemerdekaan.
"Kita juga akan menggelar Festival Majene Kota Mandar yang diagandakan bulan Agustus 2021 nanti," kata Farid kepada Liputan6.com di Mamuju, Minggu (30/05/2021).
Baca Juga
Advertisement
Farid menambahkan, Festival Majene Kota Tua satu-satunya even festival yang didukung oleh Kemenparekraf untuk Sulawesi Barat dan masuk dalam kalender even Kemenparekraf 2021. Pelaksanaan festival itu tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Even festival tersebut akan berlangsung dengan jumlah peserta terbatas mengingat Pandemi Covid-19 yang masih mengintai. Penerapan porotokol kesehatan akan diperketat, kita tidak ingin ada klaster saat festival berlangsung," ujar Farid.
Tentu dalam pelaksanaan festival nanti terdapat beberapa rangkaian kegiatan seperti seminar kebudayaan, kemudian kilas sejarah Majene sebagai ibukota Afdeling Mandar. Satgas Covid-19 akan dilibatkan guna memastikan segala sesuatu yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
"Ini hikmah bagi Majene dengan ikon wisata Majene Kota Tua. Karena festival di destinasi wisata Majene Kota Tua akan lebih dikenal secara luas dan kunjungan wisatawan ke Majene lebih meningkat," terang Farid.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.