Berapa pun Usia Orang Pensiun, Tahap Penyesuaian Psikologisnya Sama

Lika liku kehidupan orang yang memutuskan pensiun dini

oleh Melly Febrida diperbarui 01 Jun 2021, 09:00 WIB
Seorang karyawan saat melayani nasabahnya di Taspen, Jakarta, Senin (22/2). PT Taspen (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp577,9 miliar di sepanjang 2015. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi perekonomian di masa pandemi COVID-19 kayak sekarang membuat sejumlah perusahaan memberikan opsi pensiun dini. Namun, seringkali muncul kekhawatiran dan pertanyaan apakah ini waktu yang tepat?

Seorang profesor psikologi di Department of Psychology di California State University, Kenneth S Shultz Phd, menjelaskan bahwa mengambil pensiun dini bukan berarti berhenti bekerja.

“Anda mungkin ingin memanfaatkan peluang baru,” kata Shultz dalam buku Happy Retirement: The Psychology of Reinvention. Menurutnya, apabila Anda mempunyai rencana masa depan dan dapat menegosiasikannya untuk keuntungan Anda, pensiun dini mungkin cocok untuk Anda.

Berdasarkan European Journal of Public Health, ada tiga alasan utama untuk pensiun dini:

1. Kesehatan: Anda mungkin merasa tidak cukup sehat untuk bekerja.

2. Alasan keuangan: Anda telah ditawari paket yang bagus atau waktunya cocok untuk Anda.

3. Pekerjaan itu tidak memberi penghargaan: Anda mungkin ingin keluar dari pekerjaan yang membosankan atau menuntut serta membuat Anda stres. Ini yang membuat Anda ingin pensiun dini.

“Beberapa bos dengan senang hati menerima pensiun dini, atau bahkan menawarkannya sebagai insentif jika mereka mencoba mengurangi tenaga kerja mereka,” ujar Shultz.

 

Simak Video Berikut Ini


Usia Tepat untuk Pensiun Dini

Shultz bilang, usia pensiun resmi juga bervariasi dari satu negara ke negara lain. Menurut studi internasional tahun 2012, kita sering kali pensiun lebih awal. Dan, secara umum perempuan cenderung pensiun satu atau dua tahun lebih awal ketimbang laki-laki.

Bagaimana pengaruh pensiun dini? Shultz, mengatakan, Anda juga perlu memertimbangkan efek psikologisnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Michigan pada 2010 menemukan bahwa pensiun di awal usia 60-an bisa membuat Anda lebih rentan mengalami penurunan kognitif.

Jadi, apabila Anda ingin meningkatlan stimulasi intelektual serta dukungan sosial sebelum mengalami penurunan, cobalah mengatur rencana pensiun supaya Anda tetap tertantang.

Oleh sebab itu, Shultz menyarankan untuk melihat sebelum melompat. Apabila Anda mampu menghasilkan dan memiliki sesuatu yang lebih baik untuk dilanjutkan, pensiun dini mungkin akan menjadi awal dari kehidupan yang benar-benar baru.

 


Tepatkah untuk Pensiun Dini?

Kalau Anda bingung apa tepat jika mengambil pilihan pensiun? Dr Elizabeth Mokyr Horner di California menemukan bahwa berapa pun usia kita pensiun, kita semua cenderung melalui tahap penyesuaian psikologis yang sama.

Awalnya lonjakan kesejahteraan dengan mendapat uang pensiun, kemudian diikuti dengan penurunan tingkat kebahagiaan dengan cepat dalam beberapa tahun kemudian, serta kemudian stabilnya tingkat kebahagiaan dalam jangka panjang psikologis.

“Jadi, lakukan apa yang terasa tepat untuk Anda dan pensiun di waktu Anda,” kata Mokyr.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya