Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, pramugari Southwest Airlines diserang seorang penumpang dan menyebabkan dua giginya tanggal. Penyerangan itu membuat penumpang perempuan itu dilarang terbang menggunakan maskapai Amerika Serikat itu secara permanen atau seumur hidup.
"Kami memiliki peraturan untuk membatasi penumpang bepergian dengan Southwest secara permanen. Penumpang yang terlibat dalam insiden terbaru sudah diberi tahu bahwa dia tidak boleh lagi terbang dengan Southwest Airlines,," terang Sonya Lacore dari pihak Southwest, seperti dilansir dari USA Today, 28 Mei 2021.
Insiden itu terjadi pada Minggu, 23 Mei 2021, ketika pramugari yang tidak disebutkan namanya mendekati Vyvianna Quinonez, dan keluarganya karena tidak memakai masker setelah penerbangan mereka dari Sacramento mendarat di San Diego.
Baca Juga
Advertisement
Pihak Southwest mengumumkan bahwa wanita berusia 28 tahun itu akan dilarang menggunakan maskapai dalam memo perihal penyerangannya terhadap seorang pramugari.
"Menurut saksi, terjadi perselisihan antara penumpang dan pramugari selama penerbangan. Penumpang tersebut memukul pramugari bersangkutan dan menyebabkan cedera serius," terang siaran pers yang dilansir dari Fox News.
Namun, seorang penumpang yang merekam perkelahian mengatakan bahwa pramugari seharusnya tidak mengkonfrontasi penumpang tersebut, atau menyentuhnya.
"Itu sangat tidak perlu. Pada pertengkaran pertama, dia mengatakan bahwa dia akan memanggil kapten," kata Michelle Manner, penumpang yang duduk dua baris di depan mereka, mengatakan kepada stasiun lokal Fox 40.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Dibebaskan dengan Uang Jaminan
Menurut Michelle, sang pramugari tidak memanggil kapten tapi justru kembali dan menyentuh Vyvianna. Selama pertengkaran itu, penumpang tersebut memukul pramugari sehingga menyebabkan cedera serius.
Paramedis dari Departemen Pemadam Kebakaran San Diego kemudian membawa pramugari yang tidak disebutkan namanya itu ke Rumah Sakit Scripps Memorial. Sedangkan, Vyvianna Quinonez langsung ditangkap.
Dia dimasukkan ke dalam Pusat Fasilitas Penahanan wanita, Las Colinas tapi tak lama kemudian dibebaskan dengan membayar uang jaminan sebesar 35 ribu dolar AS atau sekitar Rp507 juta. Catatan daring tidak menunjukkan bahwa dia pernah memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Sementara itu, serikat pekerja mengatakan ada 477 insiden pelanggaran penumpang di Southwest antara 8 April sampai 15 Mei 2021. "Jumlah insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi, dengan peristiwa ketidakpatuhan penumpang juga menjadi lebih agresif, " ucap Lyn Montgomery, presiden serikat pekerja TWU Local 556.
Advertisement