Liputan6.com, Jakarta - Abdee Negara Nurdin atau Abdee Slank ditunjuk untuk menduduki jabatan Komisaris di PT Telkom Indonesia TBK (TLKM) saat perombakan susunan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) untuk tahun buku 2020.
Dipilihnya Abdee Slank menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia TBK (TLKM) itu pun menuai beragam tanggapan.
Advertisement
Salah satunya dari Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan. Menurut dia, Abdee adalah sosok yang dibutuhkan PT Telkom.
"Saya prihatin dan menyayangkan adanya tuduhan dari sejumlah kalangan yang menilai penunjukan dan pengangkatan Abdee Negara Nurdin atau yang lebih dikenal Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia hanya didasarkan perannya sebagai mantan relawan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Padahal Abdee sebagai seniman dan musisi merupakan sosok yang visioner dan pekerja keras khususnya dalam menghadapi era disrupsi digital di masa modern seperti ini saat ini," ujar Ade, Minggu, 30 Mei 2021.
Selain itu, mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menilai, penunjukan Abdee merupakan hal yang pantas karena kiprah gitaris Slank tersebut selama ini sudah melampaui kapasitas sebagai seorang musisi.
"Selain matang di industri musik dan hiburan, Abdee Negara yang saya kenal sejak tahun 2005, sudah membuktikan eksitensi di organisasi masyarakat dan pemerintah. Selain aktif dalam kegiatan sosial, lingkungan hidup, gerakan anti Narkoba serta gerakan anti Korupsi, ia mendukung setiap semangat perubahan. Saya yakin ia akan mendorong dan memberikan semangat baru bagi Telkom," ucap Triawan Munaf.
Berikut sederet tanggapan terkait dipilihnya Abdee Slank menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia TBK (TLKM) dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pihak Keluarga
Abdee Negara Nurdin atau yang lebih dikenal sebagai Abdee Slank dipercaya untuk menempati posisi jabatan Komisaris di PT Telkom Indonesia TBK (TLKM). Pemilihan Abdee Slank sebagai komisaris ini menjadi perbincangan di masyarakat.
Terlepas dari itu, mantan istri Abdee Slank yaitu Anita Desy Farida tetap memberi dukungan kepadanya. Ia menilai bahwa pemilihan ini tentunya sudah melalui pertimbangan yang matang.
Hal itu disampaikan mantan istri Abdee Slank kepada wartawan saat dihubungi pada Sabtu, 29 Mei 2021.
"Iya betul, Alhamdulillah. Soal dipilih, tentu ada Tim Ahli, pasti kan ada surveinya," kata Anita Desy Farida.
Lebih lanjut, Anita Desy yang pernah hidup bersama dengan Abdee Slank lebih dari 20 tahun, menilai sosok Abdee pantas dan mampu mengemban jabatan sebagai salah satu petinggi perusahaan BUMN.
Menurut dia, pemilihan Abdee menjadi Komisaris sangat tepat jika dilihat dari pribadinya yang jujur dan mau bekerja keras.
"Bapaknya anak saya itu pekerja keras. Dia itu ulet kalau bekerja sepenuh hati. Bagi saya walaupun hanya mantan istri, saya tetap mendukung beliau, beliau itu kalau kerja bener bener bekerja. Ia sangat jujur, dia sangat benci korupsi, dia pantaslah," ungkap Anita.
"Mantan saya itu jujur, apalagi ini tugas negara. Dia kalau udah urusan negara dia itu luar biasa. Serius dia pekerja keras," tambah Anita.
Selain itu, dukungan juga datang dari anak Abdee Slank, Alanis Nurulizah yang kini tinggal bersama Anita Desy Farida. Menurut Anita, Alanis sangat bangga atas pencapaian sang ayah sebagai Komisaris Telkom.
"Semalam Abdee teleponan sama anaknya, saya ada disamping. Anaknya yang mau jadi dokter di Makassar. Dia (anaknya) bilang (ke Abdee) selamat yah pak, o iya terima kasih," bebernya.
"Menurut Saya bagaimanapun Abdee ingin mendengar dukungan dari anak sama keluarga," sambung Anita.
Terakhir, ia juga berharap agar Abdee Slank dapat mengemban amanah yang sudah dipercayakan kepadanya.
"Saya jamin 100 persen Abdee Negara bertanggung jawab dengan pekerjaan. Saya hidup sama dia sudah 21 tahun. Jadi saya tahu dia memang pantas berada di situ. Alhamdulillah semoga Indonesia maju di tangan bapak Abdee Negara Nurdin," tutup Anita.
Advertisement
Pengamat
Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah meminta fokus masyarakat untuk tidak tertuju hanya pada Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank semata yang baru saja diangkat menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM.
Mengingat, jajaran komisaris di perusahaan pelat merah itu juga di isi oleh sejumlah tokoh penting lainnya.
"Iya, ngapain yang disoroti hanya Abdee Slank saja sekarang, janganlah. Sementara posisi Abdee Slank hanya menjadi salah satu bagian dari Komisaris Telkom yang juga di isi banyak tokoh lainnya," ungkap Piter saat dihubungi Merdeka.com.
Piter beralasan, jika fokus masyarakat terus tertuju pada Abdee Slank sendiri maka dikhawatirkan akan memperburuk kinerja Telkom ke depannya. Menyusul tidak utuhnya proses penilaian dari setiap individu baru di jajaran komisaris perseroan.
"Karena kan bisa jadi komisaris lainnya lebih buruk justru kapasitasnya dari Abdee Slank. Itu sih kekhawatirannya," jelasnya.
Oleh karena itu, Piter mengajak masyarakat untuk juga turut menilai sosok lainnya di jajaran komisaris Telkom yang baru saja dilantik dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat 28 Mei 2021.
Dengan begitu, masyarakat dapat turut serta berkontribusi dalam memperbaiki kinerja perseroan ke depan.
"Nah, jadi perhatian kita harus juga memberikan penilaian dengan para komisaris lainnya. Itu juga bagian dari rasa keadilan ya," tutup dia.
Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif
Mantan Kepala Badan Ekonomi dan Kreatif (Barekraf) Triawan Munaf pun angkat bicara mengenai sosok Abdee Slank.
Ia menyampaikan sejumlah fakta mengenai sosok Abdee Slank. Selain aktif di dunia musik, Abdee juga berkiprah di dunia bisnis dan organisasi.
Ia menulis, banyak orang tahu Abdee Negara sebagai seorang gitaris papan atas. Sebagai personel Slank, sepak terjang Abdee di dunia musik tak disangsikan lagi. Bahkan Abdee senang berkolaborasi dengan musisi lain baik sebagai gitaris, pencipta lagu, sound engineer dan produser.
"Namun, kiprahnya selama ini tak sebatas main musik saja. Tak banyak yang tahu kalau Abdee ternyata sudah lama berkiprah di dunia bisnis dan juga organisasi-organisasi baik organisasi masyarakat maupun pemerintahan," tulis dia dikutip dari catatannya.
Triawan menulis, Abdee juga bersama rekan-rekan Slank beserta teman-teman aktivis sangat aktif dalam berbagai kegiatan sosial, lingkungan hidup, gerakan anti Narkoba serta gerakan anti korupsi.
"Saya kenal Abdee sejak sekitar tahun 2005. Waktu itu bersama Anang Hermansyah dan Indra Lesmana, kami mendirikan sebuah perusahaan digital media-musik distribution pertama di Indonesia, Importmusik.com yang sampai sekarang masih beroperasi membantu ribuan musisi independen di tanah air," ujar dia.
Triawan Munaf menulis, pada 2014, setelah membantu kemenangan pasangan Jokowi-JK, Abdee membentuk dan memimpin tim kerja untuk pembentukan Badan Ekonomi Kreatif-Bekraf.
Hal ini setelah Triawan terpilih jadi Kepala Barekraf. Abdee pun diangkat jadi Advisor Bekraf pada 2015-2019. Triawan menulis memang banyak kegiatan Abdee yang jarang diketahui.
"Karena memang seperti yang sering dia katakan, 'Saya (Abdee) sudah punya panggung Slank, untuk hal lain saya di balik layar saja'," tulis Triawan.
Advertisement
Staf KSP
Penunjukan Abdee Negara atau Abdee Slank menjadi komisaris PT Telkom Indonesia menjadi perhatian masyarakat.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungana ikut angkat bicara mengenai pengangkatan itu. Dia menyebut Abdee adalah sosok yang dibutuhkan PT Telkom.
"Saya prihatin dan menyayangkan adanya tuduhan dari sejumlah kalangan yang menilai penunjukan dan pengangkatan Abdee Negara Nurdin atau yang lebih dikenal Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia hanya didasarkan perannya sebagai mantan relawan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Padahal Abdee sebagai seniman dan musisi merupakan sosok yang visioner dan pekerja keras khususnya dalam menghadapi era disrupsi digital di masa modern seperti ini saat ini," kata Ade.
Ade meminta masyarakat tidak memadang rendah kemampuan Abdee. Ia menyebut kreativitas Abdee sangat dibutuhkan PT Telkom.
"Jangan terlalu cepat underestimate pada sosok Abdee Slank. Ia merupakan sosok visioner dan kreatif yang memang sangat dibutuhkan. Visi dan ide kreatif Abdee ini sangat dibutuhkan oleh PT Telkom Indonesia dalam menghadapi tantangan bisnis di masa modern dan era digital seperti saat ini," tutur Ade.
Dia mengingatkan PT Telkom bukan hanya perusahaan IT melainkan juga industri kreatif. Sebab, Telkom bergerak di bidang perangkat dan infrastruktur telekomunikasi. Sementara, anak perusahaan Telkom merambah bidang kreatif lainnya seperti konten seluler dan ecommerce.
"Tidak hanya dibutuhkan ahli-ahli di bidang teknologi informasi (TI), namun juga diperlukan sosok yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi guna menghadirkan industri kreatif," ucap Ade.
Ade menilai Telkom membutuhkan sosok kreatif yang out of the box untuk mengembangkan bisnis. Hal itu ditemukan di Abdee. Dia percaya Abdee mampu memberikan masukan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh Telkom.
"Abdee merupakan sosok yang memiliki pemikiran 'out of the box' yang sangat dibutuhkan Telkom untuk mengembangkan bisnis di era digital ini. Ia bisa memberikan masukan yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh PT Telkom. Sudah banyak pengalaman bisnis yang dia lakukan, apakah itu dalam industri musik dan digital teknologi," ujar Ade.
"Kita juga jangan melihat kemampuan seseorang dari kasat mata yang dangkal, apakah dengan tidak adanya gelar pendidikan, maka dianggap orang tersebut tidak mampu untuk mendapatkan kesempatan berkiprah di jajaran BUMN. Marilah kita semua berpikir secara obyektif, jernih dan rasional untuk kemajuan NKRI. Setiap manusia yang dilahirkan tentunya memiliki potensi dan kualitas berbeda," pungkasnya.