Hadiri Musancab PDIP Banyuwangi, Bupati Ipuk Beber Program Turun ke Desa

Dalam program berkantor di desa, Ipuk seharian berkelilling dan berkantor di desa yang dituju.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2021, 13:56 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri musyawarah anak cabang (Musancab) serentak PDI Perjuangan (PDIP) Banyuwangi

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri musyawarah anak cabang (Musancab) serentak PDI Perjuangan (PDIP) Banyuwangi yang digelar di dua tempat sekaligus, yaitu Kecamatan Banyuwangi dan Kecamatan Jajag, Minggu (30/5/2021).

Acara dihadiri oleh Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno, Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Budi Sulistyono Kanang, dan jajaran DPD PDIP Jatim lainnya. Selain itu, ada anggota DPR RI dari PDIP Sonny Danaparamita, Ketua DPC PDIP Banyuwangi Made Cahyana Negara, dan jajaran pengurus lainnya.

Ipuk memaparkan sejumlah program di antaranya bupati berkantor di desa yang rutin dia lakoni sejak dilantik pada 26 Februari 2021 lalu. "Berbagai program yang kami usung juga merupakan tindak lanjut dari arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri yang meminta seluruh kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan untuk aktif turun membantu rakyat di desa-desa," ujar Ipuk.

Dalam program berkantor di desa, Ipuk seharian berkelilling dan berkantor di desa yang dituju. Dia membantu mengurai urusan warga. ”Kita bagi dalam dua kluster. Pertama, yang bisa dapat solusi cepat, dalam jangka pendek. Seperti urusan dokumen, anak putus sekolah, orang sakit, izin usaha UMKM, bantuan warung naik kelas, bantuan pupuk untuk petani, kesehatan hewan ternak, dan sebagainya,” ujar Ipuk.

"Lalu kedua, kluster urusan yang butuh solusi jangka menengah-panjang, terutama soal infrastruktur. Ada beberapa usulan pembangunan jalan dan irigasi yang saya dapat dari warga dari berkantor di desa, sudah saya minta dinas terkait untuk bisa dieksekusi di semester kedua 2021 setelah perubahan APBD," imbuh Ipuk.

Selama 11 kali berkantor di desa sejak dilantik, Ipuk menyebut ada hampir 20.000 urusan warga tertuntaskan. Termasuk seperti insentif ribuan guru PAUD di mana Ipuk mendapat aspirasi tentang masih belum cairnya insentif tersebut, sehingga dia langsung menggerakkan dinas terkait untuk mengurai bila ada kendala administrasi.

Ipuk menambahkan, selain sebagai garda terdepan pelayanan publik, desa juga menjadi tempat hidupnya seni-budaya dan kearifan lokal rakyat. Dia mengutip pernyataan Megawati yang menyebut desa sebagai tempat hidupnya tradisi dan adat istiadat.

"Maka saat saya berkantor di desa, juga mampir ke sanggar seni. Bulan Juni ini kami juga memulai kegiatan Maestro Mengajar dengan menghadirkan seniman legendaris penari Gandrung yang akan mendampingi anak-anak muda di desa-desa, kita mulai dari Kecamatan Wongsorejo," paparnya.

Ipuk menambahkan, membangun Indonesia memang harus dari desa. Jika desa kuat, maka Indonesia juga kuat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya