Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pihaknya terus mendorong pengadaan vaksin Covid-19 untuk mempercepat vaksinasi di Indonesia.
Selain melalui kerja sama bilateral dan multilateral, pengadaan vaksin Covid-19 juga bersumber dari vaksin merah putih. Erick Thohir bilang, vaksin merah putih ini diprediksi dapat tersedia di akhir tahun 2021 atau paling lambat di awal tahun 2022.
Advertisement
"Insya Allah kerja keras ini bisa dilihat di akhir tahun atau awal tahun depan, apakah ada kemajuan dari vaksin merah putih, progresnya," ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Senin (31/5/2021).
Erick melanjutkan, Kementerian BUMN terus mendukung pengadaan vaksin merah putih. Saat ini, pemerintah telah bekerja sama dengan 5 universitas dan 2 lembaga penelitian dalam mengembangkan vaksin ini.
Pengadaan vaksin merah putih ini tidak hanya mendukung percepatan vaksinasi Covid-19, namun untuk mengurangi impor vaksin. Hingga saat ini, vaksin Covid-19 impor telah tiba dalam 14 tahap. Di tahap ke-14, sebanyak 8 juta bulk vaksin Covid-19 datang melalui pesawat kargo.
"Kami buka diri, kerja sama dengan pihak lain, karena kita ingin bisa produksi vaksin sendiri, tidak hanya impor," ujar Erick.
Erick juga turut mengapresiasi pemangku kepentingan terlibat yang sudah memastikan vaksinasi berjalan dengan baik.
"Kami harapkan lingkungan dari masyarakat, dapat disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan," tandas Erick.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Indonesia Kembali Terima 8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac
Indonesia tercatat telah menerima total 75,9 juta dosis vaksin Covid-19 hingga kedatangan vaksin tahap ke-14 hari ini, Senin (31/5/2021). Pada tahap ini, Indonesia menerima 8 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentul bulk.
Menteri BUMN Erick Thohir didampingi pihak Kementerian Kesehatan dan Bea Cukai Kemenkeu menyambut kedatangan vaksin Sinovac ini di Bandara Soekarno-Hatta. Erick bilang, 75,9 juta dosis vaksin tersebut cukup untuk memvaksinasi 37,5 juta orang.
"Alhamdulillah pemerintah dibantu rakyat semua kita sudah vaksinasi sebanyak 26,9 juta orang sekarang," ujar Erick dalam keterangan pers secara virtual.
Dikatakannya, vaksinasi Covid-19 merupakan game changer yang membantu masyarakat mencegah penularan bahkan mengurangi risiko kematian akibat Covid-19.
Yang terpenting, percepatan vaksinasi juga berpengaruh baik terhadap ekonomi Indonesia yang diramal pulih dengan pertumbuhan 4-5 persen tahun ini, terutama untuk menghidupkan kembali aktivitas industri dan mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Pemerintah konsisten dengan program Indonesia sehat, Indonesia bekerja, Indonesia tumbuh, jadi penanganan pandemi ini yang terpenting," katanya.
Kendati, Erick terus mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah dalam mematuhi protokol kesehatan karena meskipun vaksin Covid-19 jadi game changer, jika protokol kesehatan longgar, penularan virus masih akan tetap terjadi.
"Kami harapkan dukungan dari masyarakat, disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan," ujar Erick.
Advertisement