Kanada Temukan 215 Jasad Anak di Bangunan Bekas Sekolah

Otoritas Kanada menemukan 215 jasad anak-anak di sebuah sekolah yang sudah tidak digunakan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 31 Mei 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi sekolah (dok. Pixabay.com/Wokandapix/Putu Elmira)

Liputan6.com, Kamloops -- Sebuah kuburan massal berisi 215 jasad anak-anak ditemukan di bangunan bekas sekolah asrama di Kanada.

Sekolah itu dulunya difasilitasi untuk anak-anak dari masyarakat suku asli.

Anak-anak tersebut adalah pelajar di Kamloops Indian Residential School di British Columbia yang ditutup pada tahun 1978.

Penemuan itu diumumkan pada 27 Mei oleh kepala Tk'emlups te Secwepemc First Nation.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut temuan ratusan jasad anak-anak itu sebagai "pengingat yang menyakitkan" dari "babak sejarah negara kita yang memalukan".

Kelompok masyarakat adat Kanada, The First Nation bekerja sama dengan ahli museum dan kantor koroner untuk menentukan penyebab dan waktu kematian dari jasad-jasad tersebut, yang saat ini belum diketahui.

Rosanne Casimir, kepala komunitas di Kota Kamloops di British Columbia, juga mengatakan bahwa temuan ini mewakili kerugian yang tidak terpikirkan yang tidak pernah didokumentasikan oleh pihak administrator sekolah.

Sekolah asrama di Kanada dulunya merupakan sekolah wajib yang dijalankan oleh pemerintah dan otoritas agama setempat selama abad ke-19 dan 20, dengan tujuan untuk secara paksa mengasimilasi anak-anak yang berasal dari suku asli.

Kamloops Indian Residential School, pada saat itu merupakan sekolah terbesar di area tersebut.

Sekolah itu dulunya dibuka di bawah administrasi Katolik Roma pada tahun 1890, dan memiliki 500 siswa ketika pendaftaran mencapai jumlah terbanyaknya pada tahun 1950-an.

Pemerintah pusat mengambil alih administrasi sekolah pada tahun 1969, dan mengoperasikannya sebagai tempat tinggal siswa lokal hingga tahun 1978, ketika akhirnya ditutup, demikian seperti dilansir BBC, Senin (31/5/2021).


Pejabat-Pimpinan di Kanada Ungkap Kesedihan soal Temuan Jasad

Lapangan basket yang kosong di luar Sekolah Dasar Cambridge yang ditutup karena wabah COVID-19 di Surrey, British Columbia, Kanada (15/11/2020). Kasus baru COVID-19 di Kanada terus meningkat dan beberapa provinsi di negara itu telah memecahkan rekor jumlah kasus COVID-19. (Xinhua/Liang Sen)

Tk'emlups te Secwepemc First Nation mengatakan temuan jasad itu ditemukan dengan bantuan radar penembus tanah selama survei sekolah.

"Sepengetahuan kami, anak-anak yang hilang ini adalah kematian yang tidak berdokumen," kata Casimir.

"Beberapa bahkan baru berusia tiga tahun," ungkapnya.

"Kami berusaha untuk memastikan bahwa dengan rasa hormat dan cinta terdalam bagi anak-anak yang hilang dan keluarga mereka, memahami bahwa Tk'emlups te Secwepemc adalah tempat peristirahatan terakhir dari anak-anak ini," tuturnya.

Kepala koroner British Columbia Lisa Lapointe mengatakan kepada CBC Kanada, "kami sedang dalam proses awal untuk mengumpulkan informasi".

"Berita soal ditemukannya jasad di bekas sekolah asrama Kamloops menghancurkan hati saya," tulis PM Trudeau di Twitter.

Menteri Oerhubungan Adat Kanada, Carolyn Bennett, menyebut sekolah perumahan adalah bagian dari kebijakan kolonial yang "memalukan".

"Pemerintah berkomitmen untuk mengenang jiwa-jiwa tak berdosa yang hilang", ujar Bennett.

Terry Teegee, kepala daerah British Columbia's Assembly of First Nations, menyebut penemuan jasad-jasad itu sebagai "pekerjaan mendesak" yang "memunculkan kembali kesedihan dan kehilangan" komunitas di wilayah tersebut.

Pandangan tersebut juga disuarakan oleh kelompok adat lainnya, termasuk First Nations Health Authority (FNHA).

"Sayangnya, situasi ini tidak mengherankan dan menggambarkan dampak merusak dan abadi yang terus ditimbulkan oleh sistem sekolah residensial terhadap orang-orang First Nations, keluarga dan komunitas mereka, '' tulis CEO First Nation, Richard Jock dalam sebuah pernyataan.


Infografis 5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

Infografis 5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya