Liputan6.com, Jakarta - Vietnam telah mendeteksi varian COVID-19 hybrid atau hibrida India-Inggris.
Negara itu juga melaporkan kelonjakan dalam kasus infeksi Virus Corona beberapa hari ini.
Advertisement
Pada Senin (31/5) per pukul 18.38 WIB, total kasus Virus Corona COVID-19 di Vietnam telah mencapai 7.236, menurut Data dari Johns Hopkins University.
Data tersebut juga mencatat ada 47 kematian akibat COVID-19 di Vietnam.
Sementara itu, 1.034.867 orang di negara tersebut tercatat telah divaksinasi COVID-19.
Mengutip US News, sejak akhir April 2021, lonjakan COVID-19 telah menyebar ke 31 kota dan provinsi di Vietnam dengan lebih dari 4.000 kasus - hampir dua kali lipat dari jumlah total yang dilaporkan negara itu sejak awal pandemi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Kota Terbesar di Vietnam Gelar Tes COVID-19 untuk 9 Juta Warga
Vietnam berencana melakukan tes COVID-19 untuk semua 9 juta warga di kota terbesarnya dan memberlakukan lebih banyak pembatasan.
Langkah tersebut dilakukan dalam upaya menangani kenaikan kasus COVID-19.
Dikutip dari US News, orang-orang di kota Ho Chi Minh hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk kegiatan yang mendesak. Pertemuan untuk lebih dari 10 orang juga dilarang.
Surat kabar Vietnam News mengatakan bahwa pemerintah kota berencana untuk melakukan tes COVID-19 untuk seluruh populasinya dengan kapasitas pengujian 100.000 sampel dalam sehari.
Dikatakan juga oleh surat kabar itu bahwa polisi telah mengeluarkan laporan terhadap kepala gereja Protestan soal "tersebarnya penyakit menular berbahaya" - mengutip pelanggaran protokol kesehatan di fasilitas ibadah tersebut.
Setidaknya 145 kasus infeksi COVID-19 telah dilaporkan terkait dengan gereja tersebut, dan distrik Go Vap, lokasi gereja itu, telah ditutup.
Advertisement