Legislastor PDIP Ini Minta Rapat Prabowo Subianto Bersama DPR Digelar Terbuka

Effendi Simbolon meminta rapat kerja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu 2 Juni 2021 digelar secara terbuka.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2021, 20:59 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat perdana Komisi I bersama Menhan Prabowo ini membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon meminta rapat kerja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu 2 Juni 2021 digelar secara terbuka.

Menurut dia, ini bisa menjelaskan secara transparan kepada publik mengenai informasi adanya rancangan Peraturan Presiden tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 (Alpalhankam) yang telah beredar.

"Di rapat kerja DPR RI Komisi I dengan Menteri Pertahanan dan Panglima TNI disitu nanti kita minta Pak Menhan menjelaskan detail itu, dan kita berharap rapatnya juga terbuka. Sehingga melalui media bisa disampaikan kepada rakyat Indonesia. Jangan nanti ada yang bertanya ada apa itu dan sebagainya," kata Effendi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).

Menurut dia, rancangan Perpres tentang Alpalhankam ini terkesan tak transparan lantaran DPR belum diberikan.

"Sehingga kita juga ya berpikirannya, ada apa sih. Kemudian rancangan yang begitu hebat itu kemudian sepertinya ditutupi begitu," ungkap politikus PDIP ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Disebut Sering Absen

Karenanya, Effendi mendesak Prabowo hadir dalam rapat kerja Rabu 2 Juni 2021 tersebut.

Dia menyebut, dalam rapat tertutup hari ini bersama Wamenhan Letjen TNI Muhammad Herindra tidak mau memaparkan soal rancangan Perpres Alpalhankam.

Bahkan, Effendi kerap menyebut Prabowo sering berhalangan hadir karena rapat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Selalu alasannya itu melulu. Tuman itu, kebiasaan kayak gitu," kata dia.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya