Liputan6.com, Palembang - Warga di Kota [Palembang ](https://www.liputan6.com/regional/read/4567872/dibangun-30-tahun-lalu-jembatan-di-palembang-akan-ditutup-hingga-akhir-tahun "")Sumatera Selatan (Sumsel) dibuat geger, dengan penemuan ular sanca batik di ubin rumah warga.
Hewan reptile sepanjang 4 meter tersebut, bersarang di atas rumah warga di Rumah Susun (rusun) blok 53 di Jalan Radial Palembang.
Eva, pemilik rumah di Rusun Palembang tersebut, awalnya curiga dengan adanya lubang di ubin rumahnya.
Baca Juga
Advertisement
Ketika mengintip dari balik lubang tersebut, dia melihat ada ekor ular dengan ukuran besar, pada hari Minggu (30/5/2021) pagi. Sontak, Eva langsung berteriak ketakutan dan meminta tolong warga sekitar.
“Saya langsung ketakutan, waktu melihat ekor ular yang sangat besar. Sepertinya ular itu sudah lama bersarang di ubin rumah saya,” ucapnya di Palembang, Senin (31/5/2021).
Para warga kembali dibuat kaget. Karena di antara ular sanca batik berukuran besar tersebut, terdapat puluhan telur ular yang sudah menetas.
Karena tak tahu bagaimana mengevakuasi ular tersebut, para warga langsung menghubungi Komunitas Sumsel Reptil, untuk membantu proses evakuasi ular tersebut.
Ketua Sumsel Reptil Fuad Muhammad mengatakan, proses evakuasi ular berlangsung cukup sulit.
Karena saat akan ditangkap, ular yang bernama latin Python Reticulatus tersebut, masuk ke dalam lubang di sela-sela rumah warga.
“Kita terpaksa membongkar ubin rumah warga dan diizinkan. Akhirnya ular berukuran jumbo itu, berhasil kita evakuasi,” katanya di Palembang.
Dia membenarkan, jika banyak bekas cangkang telur ular sanca batik, yang sudah menetas. Ular sanca batik yang ditangkap itu, diprediksi sudah berganti kulit. Karena ada bekas kulit di ubin rumah warga.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Penemuan Serupa
Fuad mengakui, penemuan ular sanca berukuran besar di lokasi yang sama, sudah pernah terjadi. Pada bulan September 2020 lalu, Komunitas Sumsel Reptil dihubungi warga untuk mengevakuasi ular sanca batik, yang berukuran hingga 3 meter.
"Proses evakuasi juga nyaris serupa. Bedanya, kala itu tidak ditemukan adanya telur," katanya.
Sebagai pecinta reptil, lanjut Fuad, mereka selalu siap membantu warga jika rumah maupun lingkungan tempat tinggal dimasuki Ular.
Selama ini, Komunitas Sumsel Reptil sudah cukup sering dihubungi warga, baik untuk mengevakusi Ular yang berbisa, seperti ular kobra. Ada juga evakuasi ular piton dan biawak.
Advertisement
Panjang Hingga 9 Meter
"Untuk Ular Piton memang tidak berbisa namun tetap berbahaya. Apalagi jika ukurannya sudah besar. Gigitannya dapat membuat kulit robek, dan belitannya bisa berakibat fatal hingga mematikan," ujarnya.
Ditambahkan anggota Komunitas Sumsel Reptil Sadam Belore, anakan ular yang baru menetas, akan hidup mandiri dan mencari sarang sendiri. Sehingga saat ular sanca batik tersebut dievakuasi, memang tidak ditemukan anakan ular.
“Ukuran anakan ular sanca batik, bisa mencapai 60-70 cm. Jika sudah menetas, ular sanca batik akan hidup mandiri. Jadi, sulit menemukan jejak anakan ular sanca itu. Jika sudah besar, panjangnya bisa mencapai 9 meter,” katanya.