Waspada, 12 Hari Terakhir Kasus Aktif COVID-19 Melonjak 13.810

Dalam 12 hari terakhir usai libur Lebaran ini, kasus aktif COVID-19 melonjak 13.810.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Jun 2021, 11:00 WIB
Pemudik tiba di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu (23/5/2021). Dari 27.160 warga sebanyak 17.623 orang merupakan warga Jakarta atau ber-KTP Jakarta yang selama libur Lebaran kembali ke kampung masing-masing, sementara 9.537 merupakan warga non DKI Jakarta atau pendatang baru. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Dalam 12 hari usai libur Lebaran ini, kasus aktif COVID-19 di Indonesia melonjak 13.810. Kenaikan ini terjadi sejak 19 Mei 2021 sampai Senin, 31 Mei 2021.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan, tren kenaikan jumlah kasus aktif COVID-19 dipengaruhi jumlah konfirmasi positif COVID-19 yang lebih tinggi dibanding kesembuhan.

"Sebagai catatan kita bersama, semenjak tanggal 19 Mei 2021 hingga hari ini (31 Mei 2021), kita masih melihat adanya tren kenaikan jumlah kasus aktif, yang disebabkan jumlah penambahan kasus baru harian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah orang yang sembuh," papar Dewi saat Rapat Koordinasi Satgas Nasional pada Senin, 31 Mei 2021.

"Sehingga dalam 12 hari terakhir, kita sudah melihat terjadi kenaikan jumlah kasus aktif sebesar 13.810. Angka ini cukup tinggi dan harus dapat direm agar tidak akan terjadi kenaikan kasus aktif yang jauh lebih tinggi lagi."

Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 30 Mei 2021, jumlah kasus aktif nasional saat ini mencapai 101.639 atau sekitar 5,60 persen. Kasus aktif sempat mengalami penurunan yang cukup lama bertahan selama lebih dari 14 minggu, dengan penurunan maksimal sampai minus 45 persen dari puncak.

Puncak kasus aktif COVID-19 Indonesia berada awal Februari 2021 dengan total 176.672 kasus. kemudian kasus aktif mulai meningkat. Terutama dalam 7 hari terakhir telah mengalami peningkatan jumlah kasus aktif.

"Biasanya nilainya minus, tapi saat ini nilainya sudah plus. Artinya, dalam 1 minggu terakhir terdapat penambahan jumlah kasus aktif sebesar 8.792 kasus," jelas Dewi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Pemeriksaan Jumlah Spesimen dan Positivity Rate

Petugas medis mengambil sampel lendir penumpang bus AKAP untuk tes cepat antigen di terminal Kalideres, Jakarta, Barat, Senin (17/5/2021). Menyambut arus balik, pemudik yang tiba di terminal tersebut diarahkan petugas untuk melakukan tes COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak hanya kasus aktif, Dewi Nur Aisyah menyoroti angka kematian selama Mei 2021 sampai dengan tanggal 30 Mei. Bahwa jumlah total kematian akibat COVID-19 mencapai 4.883 kasus.

"Ini juga salah satu hal yang harus kita jadikan alert (peringatan) bersama. Kenapa? Karena ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan jumlah total kematian pada bulan Maret dan juga April 2021. Di sini, jumlah kematiannya sudah melebihi dari jumlah kematian bulanan dari 2 bulan sebelumnya," lanjutnya.

Di sisi lain, kabar menggembirakan, jumlah spesimen yang diperiksa setiap hari, saat ini kian meningkat. Sebelumnya, ada penurunan pemeriksaan spesimen masa libur panjang Lebaran. Rata-rata jumlah orang yang diperiksa juga mengalami peningkatan.

"Kalau kita sempat ingat pada saat libur panjang Idulfitri sempat mengalami penurunan (pemeriksaan spesimen), namun ketika kita sudah balik kembali masuk, rata-rata 1 bulan jumlah spesimen diperiksa per harinya ini sudah meningkat kembali angka 68.034, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan April maupun Maret," tambah Dewi.

"Kemudian dari jumlah orang diperiksa ini juga masih mengalami peningkatan dengan rata-rata jumlah orang diperiksa setiap harinya di angka 45.879."

Angka laju penularan (positivity rate) nasional terlihat cukup baik hingga 30 Mei 2021. Angka positivity rate  bulan Mei 2021 sekitar 10,73 persen. Angka ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya, meskipun kita masih punya target untuk mencapai standar WHO, yaitu di bawah 5 persen.

Standar jumlah pemeriksaan spesimen mingguan, kata Dew Nur Aisyah, sebagaimana yang distandarkan oleh WHO sebenarnya jumlah pemeriksaan Indonesia sudah konsisten untuk terus mencapai target pemeriksaan sesuai dengan jumlah yang dianjurkan. Pada pekan terakhir, Indonesia mencapai 160 persen lebih dari jumlah pemeriksaan yang memang ditargetkan oleh WHO.


Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya