Kasus Aktif COVID-19 di 6 Provinsi Naik Signifikan dalam Sebulan, di Mana Saja?

Kasus aktif di 6 provinsi naik dalam sebulan ini, Satgas COVID-19 tegaskan ini menjadi alarm kita bersama.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Jun 2021, 16:02 WIB
Petugas melakukan swab test antigen kepada pemudik saat arus balik Lebaran di Terminal Pulogebang, Jakarta, Jumat (21/5/2021). Satu minggu setelah Lebaran, pemudik yang tiba di Terminal Pulogebang wajib menjalani tes COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kasus aktif di 6 provinsi naik dalam sebulan ini, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menegaskan, hal ini menjadi alarm kita bersama. Bahwa kenaikan kasus aktif COVID-19 harus dapat ditekan agar tidak kian naik.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan, tren kenaikan kasus aktif COVID-19 di 6 provinsi sebagaimana data Satgas dari tanggal 2-30 Mei 2021.

"Kita lihat DKI Jakarta, awalnya tanggal 2 Mei kasus aktifnya 7.719, saat ini jumlah kasus aktifnya sudah mencapai 11.411, terjadi kenaikan sekitar 3.692 kasus aktif dalam waktu satu bulan atau kenaikan sekitar 47,83 persen," jelas Dewi saat Rapat Koordinasi Satgas Nasional pada Senin, 31 Mei 2021.

"Dikuti Kepulauan Riau, Aceh, Riau. Riau sempat turun dalam dua pekan, tapi pekan terakhir terjadi peningkatan yang cukup tinggi kembali. Kemudian Sumatera Barat dan juga Nusa Tenggara Barat. Ini adalah alarm kita bersama untuk sama-sama bagaimana caranya agar kenaikan kasus ke depan tidak terjadi semakin tinggi kembali."

Berikut ini rincian tren perkembangan jumlah kasus aktif COVID-19 di 6 provinsi dalam sebulan (data 2-30 Mei 2021):

1. DKI Jakarta: 2 Mei 7.719; 30 Mei 11.411, terjadi kenaikan 3.692 (47,83 persen)

2. Kepulauan Riau: 2 Mei 1.474; 30 Mei 3.431, terjadi kenaikan 1.957 (132,77 persen)

3. Aceh: 2 Mei 1.003; 30 Mei 2.637, terjadi kenaikan 1.634 (162,91 persen)

4. Riau: 2 Mei 5.115; 30 Mei 6.291, terjadi kenaikan 1.176 (22,99 persen)

5. Sumatera Barat: 2 Mei 2.068; 30 Mei 2.810, terjadi kenaikan 742 (35,88 persen)

6. Nusa Tenggara Barat: 2 Mei 2.165; 30 Mei 2.515, terjadi kenaikan 350 (16,17 persen)

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Kenaikan Kematian COVID-19 dalam Sebulan

Petugas mengubur jenazah korban COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (29/4/2021). TPU Rorotan yang menjadi satu-satunya tempat pemakaman jenazah pasien COVID-19 di DKI ini dalam dua minggu terakhir mengalami penurunan intensitas pemakaman. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berdasarkan data tren perkembangan kematian dari 2-30 Mei 2021, angka kematian juga meningkat. Hanya ada 10 provinsi dengan angka kematian menurun.

"Salah satu challenge (tantangan) kita adalah menekan angka kematian. Dalam satu bulan terakhir, ada 23 provinsi yang mengalami tren kenaikan angka kematian, sedangkan hanya 10 provinsi dengan angka penurunan angka kematian," lanjut Dewi Nur Aisyah.

5 provinsi dengan tren kematian tertinggi, di antaranya Jambi, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Yogyakarta, dan Sumatera Selatan. 5 provinsi dengan tren penurunan kematian, di antaranya Papua, Kalimantan Tengah, Banten, Kalimantan Utara, dan Sumatera Utara.

Adapun perkembangan kesembuhan pada 2-30 Mei 2021, tambah Dewi, ada 8 provinsi dengan penurunan angka kesembuhan. 5 provinsi di antaranya, Aceh, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera Barat.

Kemudian ada 26 provinsi dengan tren kesembuhan meningkat, 5 di antaranya, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah.


Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya