Densus 88 Terus Selidiki Jaringan Teroris di Papua

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Polda Papua berupaya membongkar jaringan teroris di Papua.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 02 Jun 2021, 02:14 WIB
Tim Gegana mengamankan barang bukti dari penggerebekan rumah milik terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta, Senin (29/3/2021). Barbuk antara lain 5 bom aktif dan jenis bom sumbu yang siap digunakan, 5 toples bahan peledak serta bom yang siap digunakan seberat 1,5 kg. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Polda Papua berupaya membongkar jaringan teroris di Papua.

Penyelidikan hingga kini masih berlangsung karena tidak tertutup kemungkinan selain di Merauke ada juga di daerah Papua. Hingga saat ini sebanyak 11 orang terduga teroris telah diamankan di Merauke.

Selain mengamankan 11 orang terduga teroris, polisi juga diamankan dua balita yang merupakan anak dari pasangan AP dan IK.

"Terduga teroris dibaiat di Merauke dan diduga ada yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Makassar pada awal Januari 2021," kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri, seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/6/2021).

Namun, kata dia, sejauh mana keterlibatan mereka dalam aksi tersebut masih dalam penyelidikan. Kelompok yang tergabung dalam jamaah Ansharut Daulah Papua itu diamankan sejak Jumat, 28 Mei 2021.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Percobaan Teror Bom

Dari laporan yang diperoleh tercatat lima kasus percobaan teror bom dilakukan kelompok tersebut di sekitar Merauke, namun tidak ada yang meledak. Inisial para terduga teroris, yakni AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK (perempuan istri dari AP) serta SR.

Ke-11 teroris itu segera dibawa ke Jayapura untuk diperiksa lebih lanjut sebelum diterbangkan ke Jakarta.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya