Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Sinovac akhirnya mendapatkan izin darurat WHO usai beberapa kali penundaan. WHO menyatakan vaksin Sinovac aman digunakan.
WHO berharap dengan izin ini maka distribusi vaksin Sinovac dapat dipercepat.
Baca Juga
Advertisement
"Dunia sangat membutuhkan beragam vaksin COVID-19 untuk menghadapi besarnya akses yang tidak setara di seluruh dunia," ujar Dr. Dr Mariângela Simão, Asisten Dirjen WHO untuk Akses Produk Kesehatan seperti dikutip situs Relief Web, Rabu (2/6/2021).
Sinovac yang telah masuk ke daftar Emergency Use Listing (EUL) kini bisa disumbangkan melalui Fasilitas COVAX. Ini juga membantu berbagai negara untuk mempercepat persetujuan regulasinya untuk mengimpor dan menyuntikan vaksin.
Izin WHO dinilai penting karena Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sempat menyampaikan bahwa Kerajaan Arab Saudi menjadikan vaksin yang disertifikasi WHO sebagai syarat haji 2021.
Vaksin yang sudah dapat izin di Saudi antara lain Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson. Keempatnya sudah mendapat izin darurat WHO.
Sinovac adalah vaksin kedua produksi China yang masuk daftar WHO. Pada awal Mei 2021, vaksin Sinopharm juga sudah mendapat izin, namun Sinopharm belum lolos menjadi syarat haji di Arab Saudi meski sudah dapat izin WHO.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Kimia Farma Siapkan 7,5 Juta Dosis Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong
Kimia Farma menyiapkan 7,5 juta dosis vaksin Sinopharm untuk vaksinasi gotong royong. Kedatangan vaksin Sinopharm tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno menyampaikan, Kimia Farma sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen vaksin Shinopharm untuk impor vaksin program gotong royong ini dengan komitmen 7,5 juta dosis.
“Kedatangan vaksin ini nantinya akan hadir bertahap,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Minggu, 30 Mei 2021.
Proses menuju pelaksanaan vaksinasi gotong royong terbilang cukup panjang. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) sendiri telah membuka tiga fase pendaftaran dan lebih dari 10 juta orang karyawan beserta keluarga intinya. Mereka telah terdaftar melalui KADIN.
Hingga saat ini sudah lebih dari 70.000 dosis vaksin Shinopharm yang didistribusikan ke perusahaan terdaftar.
“Harapannya vaksinasi gotong royong ini membantu mempercepat timbulnya herd immunity (kekebalan kelompok) bagi 181,5 juta rakyat Indonesia,” lanjut Ganti Winarno.
Advertisement