Liputan6.com, Minsk - Aktivis Belarusia, Stepan Latypov, kolaps setelah menusuk lehernya sendiri di pengadilan pada Selasa 1 Juni. Ia mengenakan pulpen untuk melukai dirinya sendiri.
Stepan Latypov merupakan aktivis oposisi pemerintah Belarusia.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir BBC, Rabu (2/6/2021), kelompok HAM Belarusia, Viasna, berkata Stepan Latypov menusuk dirinya sendiri setelah ayahnya memberikan testimoni di pengadilan. Ia lantas dibawa ke rumah sakit setelah insiden tersebut.
Latypov menjalani prosedur operasi dan kondisi pria 41 tahun itu dinyatakan selamat.
Aktivis itu diseret ke meja hijau karena aksi oposisinya kepada pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko di media sosial, serta melawan polisi ketika ditahan. Latypov menolak tuduhan-tuduhan itu.
Sebelum kejadian, Latypov sempat memberi tahu ayahnya bahwa penegak hukum Belarusia memberikannya ancaman jika tidak mengaku bersalah. Ia juga berkata penegak hukum mengancam akan menjerat saudara-saudara dan tetangga-tetangganya dengan hukum pidana.
Oposisi Sorot Teror Negara
Pemimpin oposisi Belarusia, Svetlana Tikhanovskaya, menyebarluaskan kondisi Latypov yang diancam persekusi apabila tidak mau mengaku bersalah.
Tikhanovskaya berkata kejadian tersebut adalah hasil dari teror negara.
"Aktivis Belarusia, tahanan politik Stsiapan Latypau menebas tenggorokannya di ruang pengadilan hari ini. Ia diancam keluarganya akan dipersekusi apabila ia tidak mengaku bersalah," ujar Tikhanovskaya melalui Twitter.
"Ini adalah hasil dari teror negara, represei, dan penyiksaan di Belarusia. Kita harus menghentikan ini secepatnya!"
Stsiapan Latypau adalah ajaan Belarusia dari nama Latypov.
Rezim pemerintah Alexander Lukashenko sedang mengalami oposisi yang keras, terutama sejak pemilu 2020 yang dianggap curang. Lukashenko telah berkuasa sejak 1994.
Advertisement