Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan adanya dana lockdown (Pemerkasa Plus) sebesar 40 miliar ringgit, atau setara Rp 138 triliun untuk tiga kepentingan masyarakat.
Berita tentang Malaysia yang menyiapkan dana lockdown sebesar Rp 138 triliun menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Rabu (2/6/2021).
Advertisement
Berita populer lainnya membahas tentang WHO mengubah nama varian COVID-19 dengan menggunakan huruf Yunani.
Varian COVID-19 yang diberikan nama dengan huruf Yunani itu merujuk pada varian yang pertama kali terdeteksi di negara-negara seperti Inggris, Afrika Selatan, dan India.
Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu seorang ahli yang memperingatkan ancaman gelombang ketiga COVID-19 di Inggris karena kekhawatiran atas bahaya varian Virus Corona dari India.
Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
1. Malaysia Mulai Total Lockdown, Pemerintah Siapkan Rp 138 Triliun
Negeri jiran Malaysia resmi memulai total lockdown pada Selasa (1/6/2021). Kebijakan ketat ini berlangsung selama dua pekan akibat peningkatan kasus COVID-19 dan varian baru.
Pada Senin malam (31/5), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sempat memberikan keterangan nasional di televisi terkait keputusannya. Ia menegaskan bahwa tidak ingin sistem kesehatan di Malaysia runtuh akibat COVID-19.
PM Yassin juga mengumumkan adanya dana lockdown (Pemerkasa Plus) sebesar 40 miliar ringgit (Rp 138 triliun) untuk tiga kepentingan masyarakat.
Advertisement
2. WHO Ubah Nama Varian COVID-19 Pakai Huruf Yunani
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan sistem penamaan baru untuk varian COVID-19.
Mulai saat ini, WHO akan menggunakan huruf Yunani untuk merujuk pada varian yang pertama kali terdeteksi di negara-negara seperti Inggris, Afrika Selatan, dan India.
Varian Inggris misalnya diberi label sebagai Alfa, Beta Afrika Selatan, dan India sebagai Delta.
3. Khawatir Bahaya Varian India, Ahli Peringatkan Ancaman Gelombang Ketiga COVID-19 di Inggris
Seorang ilmuwan penasihat pemerintah memperingatkan akan kemungkinan munculnya gelombang ketiga COVID-19 di Inggris.
Prof Ravi Gupta, dari Universitas Cambridge, mengatakan meskipun kasus baru "relatif rendah", varian yang berasal dari India telah menyebabkan "pertumbuhan eksponensial". Dia mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk mengakhiri pembatasan COVID-19 di Inggris pada 21 Juni harus ditunda. Demikian seperti melansir BBC, Senin (31/5/2021).
Sekretaris George Eustice mengatakan pemerintah tidak dapat mengesampingkan penundaan pelonggaran lockdown yang direncanakan.
Advertisement