Liputan6.com, Jakarta - Pada 29 Mei 2021 kasus kematian kelompok lanjut usia (lansia) akibat COVID-19 mengalami peningkatan hingga 49,4 persen.
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama, angka kematian karena COVID-19 tersebut adalah yang tertinggi jika dibandingkan kelompok usia lainnya.
Advertisement
Melihat kondisi tersebut, Tjandra menyampaikan beberapa pendapatnya sebagai berikut:
1. Akan lebih baik lagi kalau ada data pembanding, misalnya dengan waktu sebelum ini apakah meningkat atau tetap saja proporsinya.
2. Lansia di seluruh dunia memang proporsi kematiannya selalu lebih besar daripada kelompok lebih muda, baik karena daya tahan tubuh relatif lebih rendah dan bisa juga karena ada komorbid.
“Dengan persentase vaksinasi COVID-19 pada lansia yang memang masih rendah maka tentu belum bisa dilihat bagaimana dampak vaksinasi pada angka kematian,” kata Tjandra kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Selasa, 1 Juni 2021.
Simak Video Berikut Ini
5 Saran dari Tjandra
Sebagai seorang lansia yang kini menginjak usia 66, Tjandra membagikan lima saran bagi para lansia lainnya. Kelima saran tersebut telah dia lakukan pula di kehidupan sehari-hari.
Saran-saran tersebut yakni:
- Harus mengetahui bagaimana keadaan kesehatan diri, termasuk apakah ada penyakit tertentu dan atau gangguan kesehatan tertentu.
- Perlu cek secara berkala, bisa yang mudah dilakukan di rumah seperti mengukur tekanan darah dan berat badan, atau periksa ke dokter secara berkala.
“Kalau tidak ada apa-apa maka setahun sekali, kalau ada penyakit tertentu maka kontrol sesuai anjuran dokter,” katanya.
- Kalau diberi obat untuk dimakan rutin (sesuai penyakit yang ada) maka harus di konsumsi secara disiplin. Selalu informasikan ke dokter tentang obat apa yang rutin dikonsumsi untuk evaluasi atau perubahan kalau diperlukan.
- Selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, makan bergizi, olahraga teratur, istirahat cukup, kelola stres.
- Sehubungan COVID-19 maka segera divaksinasi. Kalau ada keluhan (demam, batuk, dan lain-lain), segera cek ke fasilitas layanan kesehatan, ujar Tjandra.
Advertisement