Jaga Ketenangan Gencatan Senjata Israel dan Palestina, Pejabat PBB ke Gaza

Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland berkunjung ke sana pada Selasa 1 Juni 2021 waktu setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2021, 11:30 WIB
Seorang pria berjalan di malam hari di Kota Tua Yerusalem beberapa hari setelah gencatan senjata tercapai dalam perang 11 hari antara penguasa Hamas di Gaza dan Israel, Sabtu (29/5/2021). (AP Photo/Felipe Dana)

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menjaga ketenangan di jalur Gaza, Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland berkunjung ke sana pada Selasa 1 Juni 2021 waktu setempat.

"Wennesland melanjutkan misinya untuk terlibat dalam upaya pemulihan dan politik, dan tetap berhubungan erat dengan semua pihak terkait, termasuk para pemimpin Palestina dan Israel tentang bagaimana memajukan apa yang telah dicapai secara politik," kata juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric berbicara pada wartawan di New York, seperti dilansir dari VOA Indonesia, Rabu (2/6/2921). 

Dujarric mengatakan berdasarkan laporan Kantor PBB Untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), penyebrangan Erez di jalur Gaza terbuka untuk personel internasional yang berwenang.

"Penyebrangan itu tetap tertutup untuk pekerja kemanusiaan Palestina dan untuk kasus-kasus medis," tambahnya.

“Tentu saja kami sangat prihatin dengan terus berlanjutnya penutupan perbatasan itu, terutama di sisi medis dan advokasi bagi pasien yang membutuhkan perawatan medis mendesak di Tepi Barat dan harus menyebrang lewat Erez," ujar Dujarric menegaskan.

 


Masih Ada yang Tak Bisa Menyeberang

Ribuan aktivis mendukung Palestina saat unjuk rasa di New York, Amerika Serikat, Sabtu (15/5/2021). Unjuk rasa mendukung Palestina dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina pada hari serangan udara yang Israel meratakan beberapa bangunan di Jalur Gaza. (AP Photo/Kevin Hagen)

Dujarric juga menuturkan bahwa masih ada sejumlah pasien yang telah mengajukan izin untuk menyebrang, “tetapi mereka masih belum bisa masuk.”

Terkait dua penyebrangan lainnya, Dujarric mengatakan penyebrangan Kerem Shalom dibuka hari ini untuk lalu lintas bantuan kemanusiaan dan barang-barang komersil.

Sebanyak 150 truk telah menyebrang ke Gaza pada Senin 31 Mei membawa makanan, pakan ternak dan bantuan lain ke Jalur Gaza. Ditambahkannya, perlintasan Rafah – yang terletak antara Mesir dan Gaza – juga terbuka untuk penyebrangan barang dan orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya