Liputan6.com, Tangerang Selatan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, infeksi jamur hitam (black fungus) belum terdeteksi di Indonesia. Infeksi jamur hitam tengah menyeruak di antara pasien COVID-19 di India seiring terjadinya gelombang lonjakan COVID-19.
Infeksi jamur langka pada pasien COVID-19 di India disebut mucormycetes. Infeksi disebabkan mucormycosis—jamur hitam (black fungus), yang dapat menyerang sinus dan tulang wajah, otak atau mengakibatkan pasien kehilangan mata.
Advertisement
Ketika tidak diobati—dan pengobatannya berkepanjangan juga sulit—mucormycosis dapat menewaskan setengah dari mereka yang tertular.
"Itu (infeksi jamur hitam) adanya di India, tapi di kita (Indonesia) belum ya. Belum ada," ujar Budi Gunadi usai meresmikan sentra Vaksinasi Traveloka di Tangerang Selatan hari ini, Rabu (2/6/2021).
Tercatat hampir 12.000 kasus infeksi jamur hitam di India dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar terjadi di negara bagian barat Maharashtra dan Gujarat.
“Tidak ada jamur hitam pada gelombang pertama COVID-19," kata profesor Kalantri di Mahatma Gandhi Institute of Medical Sciences mengutip Scientific American.
Mucormycosis adalah salah satu penyakit jamur ganas yang menyerang pasien COVID-19, termasuk jamur mematikan, yang disebut Candida auris dan serentetan infeksi jamur kelompok Aspergillus yang memiliki akronim CAPA (aspergillosis--infeksi jamur--paru terkait COVID-19).
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Pengobatan COVID-19 Membuat Pasien Rentan Terserang Jamur
Infeksi jamur hitam di India muncul setelah pasien didiagnosis COVID-19. Salah satu petunjuk, standar pengobatan untuk kasus COVID-19 yang parah membuat pasien rentan terserang jamur (fungi). Perawatan pasien COVID-19 ini berupa penggunaan kortikosteroid dosis tinggi, obat antiinflamasi yang meredam reaksi berlebihan sistem kekebalan terhadap infeksi.
Steroid menyelamatkan nyawa, tetapi secara bersamaan membuat pasien COVID-19 lebih rentan terhadap serangan bakteri atau jamur apa pun yang sudah ada di tubuh atau berkeliaran di sekitar lingkungan mereka.
Di Mahatma Gandhi Institute of Medical Sciences, sebuah sekolah kedokteran di kota Sevagram di negara bagian Maharashtra, India telah menerima pasien yang menderita COVID sejak Mei 2020. Namun, pertengahan bulan lalu, mulai terlihat fenomena infeksi jamur hitam.
Pasien datang dengan masalah yang belum pernah dilihat oleh dokter di sana selama pandemi COVID-19. Bahwa orang-orang tidak hanya sesak napas dan demam, melainkan juga mengalami nyeri dan tekanan di belakang tulang pipi dan di sekitar mata mereka.
Di sisi lain, jauh sebelum COVID-19 muncul, para peneliti di Australia dan Eropa, serta India melaporkan, mucormycosis tampak sangat ganas pada pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol.
“Bahkan di daerah pedesaan, setiap delapan orang dewasa berusia 30 tahun ke atas menderita diabetes,” lanjut Kalantri.
“Sebagian besar memiliki kontrol gula yang kurang optimal. Ketika pasien ini dites positif COVID-19, mereka sering diberi resep steroid dosis tinggi, seringkali pada minggu pertama. Perawatan COVID-19 yang irasional dan tidak ilmiah sangat umum.”
Advertisement