Liputan6.com, Sleman Desa Sambirejo di Kecamatan Prambanan, Sleman semakin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia setelah masuk dalam daftar Desa BRILian Tahun 2020. Desa yang berbatasan langsung dengan Klaten, Jawa Tengah memiliki beragam inovasi dan terobosan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, BUMdes yang aktif dan berupaya mendorong digitalisasi.
Advertisement
Kehidupan masyarakat Desa Sambirejo sekarang berbeda jauh dengan periode tahun 2000 an, saat itu Sambirejo bahkan masuk dalam daftar desa paling miskin di Kabupaten Sleman. Mata pencaharian masyarakatnya berkisar, pertanian saat musim hujan, buruh bangunan, buruh tambang dan lainnya, dengan tingkat pendidikan rata-rata SMP dan SMA. Karena berada di kawasan pegunungan berbatu, warga sulit bercocok tanam, mendapatkan air bersih, dan banyak penduduknya yang mengais rejeki dari usaha tambang batu alam. Dan tidak sedikit juga yang bertransmigrasi bahkan berurbanisasi untuk mencari hidup lebih baik.
Muncul Wisata Alam Tebing Breksi
Setelah puluhan tahun masyarakat hidup dari usaha tambang, penambangan batu alam di Desa Sambirejo akhirnya dihentikan karena lokasi tambang yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian para warga ternyata menyimpan warisan dan cagar budaya.
"Mulai Tahun 2015, penambangan di Desa Sambirejo dihentikan karena lokasi tambang dijadikan lokai wisata. Dari situ mindset masyarakat dan desa berubah, mulai berbenah dan mengembangkan wisata alam. Ada Pokdarwis, pengelola dan BUMDes. Bekas penambangan jadi destinasi wisata yang dikenal dengan Tebing Breksi. Wisata Tebing Breksi resmi dilaunching pada tanggal 30 Mei 2015," kata Mujimin, Sekretaris Desa Sambirejo, Sleman - Yogyakarta.
Sekdes Mujimin menceritakan setelah adanya destinasi Taman Wisata Tebing Breksi, banyak warga yang beralih usaha menjadi penjual makanan dan kuliner.
"Sejak destinasi wisata Taman Tebing Breksi berdiri banyak bermunculan warung kuliner baik di dalam maupun di luar destinasi. Ada 80 pedagang kuliner baik kaki lima maupun yang lain di kawasan Tebing Breksi," ujarnya.
Serap Banyak Tenaga Kerja
Selain itu banyak tenaga kerja yang terserap dan melahirkan berbagai jenis usaha dan profesi lainnya.
"Dulu wisata Tebing Breksi dikelola hanya 5 orang sekarang berkembang melibatkan 140 pengelola. Dulu hanya ada 3 Jeep wisata, sekarang sudah ada 115 unit Jeep wisata yang ada di Breksi. Fotografer sudah mencapai 30 orang. Yang menata bangunan 25 orang. Kurang lebih dari pariwisata Tebing Breksi ini menyerap 400 warga Sambirejo," kata Mujimin.
Advertisement
Pernah Tembus 1 Juta Pengunjung
Seiring berjalannya waktu, pengunjung Taman Tebing Breksi mengalami peningkatan. Menurut penuturan Sekdes Mujimin, di tahun pertama hanya sekitar 2.500 pengunjung. Hingga akhir 2016, pengunjung wisata Breksit melejit mencapai 316 ribu.
"Tahun 2017 berhasil mencapai 800 ribu, sehingga waktu itu kemudian beri apresiasi oleh Kemenpar tujuan wisata baru terpopuler di Indonesia. Tahun 2018, berhasil menembus 1 juta pengunjung dan di tahun 2020 saat pandemi pengunjung Taman Tebing Breksi mengalami penurunan," kata Mujimin.
Jauh sebelum Taman Wisata Tebing Breksi berdiri, Sambirejo sebenarnya telah memiliki potensi pariwisata yang besar. Sambirejo itu kaya akan peninggalan sejarah dan purbakala, seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Nigiri, Candi Dawung, Sumur Bandung dan peninggalan lainnya.
Potensi-potensi itu sedang digali oleh BUMDes Sambimulyo agar dapat memberikan dampak atau manfaat bagi masyarakat desa baik secara ekonomi maupun hal lainnya.
BUMDes Sambimulyo
Selain mengelola pariwisata yang ada di Desa Sambirejo, BUMDes Sambimulyo juga memiliki 6 unit usaha yang dikelola. 6 unit usaha itu adalah Simpan Pinjam, Percetakan, Pariwisata, Toko Desa, Balai Ekonomi Desa (Balkondes).
"Simpan pinjam, pengaruhnya masih belum banyak. Percetakan baru berkembang. Toko Desa paling tidak memenuhi kebutuhan di tempat wisata. Balkondes, kita punya resto, homestay, meeting room dan paket wisata," kata Mujimin. BUMdes Sambimulyo sendiri berdiri sejak tahun 2017, namun baru benar-benar beroperasi secara efektif di tahun 2019.
Advertisement
Desa Sambirejo menjadi Desa BRILian
Desa BRILian merupakan program Inkubasi yang diselenggarakan oleh BRI bekerja sama dengan bumdes.id yang sekaligus hadir untuk mengawal kondisi perekonomian desa-desa di Indonesia selama masa pandemi Covid-19. Sebagai salah satu pemenang Desa BRILian, Sambirejo mendapatkan pendamping secara khusus oleh BRI. Literasi dasar yang diberikan mencakup inklusi keuangan yaitu pengenalan produk dan jasa perbankan dan manajemen keuangan dasar (akuntansi sederhana).
Literasi bisnis yang mencakup peningkatan kapasitas manajerial, legalitas, budaya inovasi, pemahaman industri dan pasar, kepemimpinan, pola pikir jangka panjang, skala usaha serta diberikan kebutuhan para pelaku UMKM.
Mujimin menceritakan BRI bersama BUMDes Sambimulyo telah melakukan pendampingan dengan para UKM, seperti pedagang keripik sayur, kuliner dan lainnya. Selain itu, juga bersama membuat paket paket yang ada di Balkondes dengan banyak pilihan.
"Beberapa pendampingan yang dilakukan BRI diantaranya adalah pembinaan manajemen keuangan, membuat perencanaan dan regulasi untuk ke depan," ujar Mujimin yang berharap pendampingan BRI bisa lebih intensif dan secara langsung.
Mujimin juga mengapresiasi kehadiran Agen BRILink yang banyak membantu kegiatan masyarakat desa mulai dari kegiatan transfer, membayar listrik, pulsa dan lain sebagainya.
"Meskipun akses perbankan jauh karena bank ada di kota Kecamatan, keberadaan BUMdes dan Agen BRILink memudahkan masyarakat untuk mengakses kebutuhan keuangan dan transaksi," ujarnya.
Mantri BRI Unit Sambimulyo, Faiz Ari W. mengatakan bahwa di Desa Sambirejo terdapat 5 Agen BRILink yang melayani kebutuhan transaksi keuangan masyarakat.
"Agen brilink kurang lebih 5 orang dan transaksi sangat baik. Jumlah nasabah simpanan kurang lebih 300an orang dan pinjaman 400an orang, kata Faiz
Sebagai salah satu Desa BRILian, Faiz mengakui bahwa Sambirejo memiliki banyak potensi yang bisa digali dan ini menjadi salah satu tantangan pula bagi Agen BRILink untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Desa Sambirejo.
Selain Desa Sambirejo, masih ada 9 desa lain yang termasuk dalam Desa BRILian, mereka adalah Desa Sekapuk-Gresik, Desa Tamansari-Banyuwangi, Desa Sumber Agung-Kubu Raya, Desa Tebara- Sumba Barat, Desa Kuala Alam-Bengkalis, Desa Koto Ranah-Dharmasraya, Desa Manjapai-Gowa, Desa Menanga-Karangasem dan Desa Penggarit-Pemalang.
(*)