Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam pertemuannya dengan HRVP Uni Eropa Josep Borrell membahas tentang isu Palestina, yang tengah menghadapi serangkaian sengketa wilayah dengan Israel.
"Mengenai Palestina, kita sempat bertukar pikiran dan posisi Indonesia adalah satu, menyambut baik gencatan senjata dan berharap semua pihak berkomitmen untuk menjaga situasi yang kondusif," kata Menlu Retno, dalam press conference virtual yang juga dihadiri oleh HRVP Uni Eropa, Josep Borrell, pada Rabu (2/6/2021).
Advertisement
Disampaikan oleh Menlu Retno, bahwa "Indonesia menekankan pentingnya upaya mencegah terjadinya kembali lingkaran kekerasan".
Indonesia juga menekankan "pentingnya upaya menyelesaikan core issue yaitu pengakhiran penjajahan Israel melalui negosiasi yang kredibel untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina berdasarkan two-state solution dan parameters yang telah disepakati secara internasional," jelas Menlu Retno.
Menlu Retno juga mengatakan bahwa Indonesia mengharapkan peran dan dukungan Uni Eropa dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Adapun pembahasan tentang situasi di Afghanistan. Menlu Retno mengatakan, bahwa Indonesia dan Uni Eropa sepakat pentingnya mencegah kekerasan dan menjaga momentum agar proses perdamaian dapat dilanjutkan.
Terakhir, terkait kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.
"Indonesia menyambut perhatian UE terhadap stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik termasuk pengesahan strategi Indo-Pasifik Uni Eropa," tutur Menlu Retno.
"Saya sampaikan pentingnya kerjasama yang terbuka dan inklusif di Indo-Pasifik, mencegah rivalitas yang merugikan dan memastikan stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan kawasan sesuai dengan prinsip yang tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," lanjutnya.
"Dan saya juga menekankan pentingnya kerjasama konkret dengan Uni Eropa di berbagai bidang dalam konteks kerjasama Indo-Pasifik," tambah Menlu Retno.
Pembahasan Isu Kudeta di Myanmar
Sementara soal situasi di Myanmar, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia terus melakukan komunikasi dengan ketua dan negara anggota ASEAN.
Indonesia juga terus mendorong tindak lanjut hasil Pertemuan ALM di Jakarta yaitu tindak lanjut dari 5 points of consensus, kata Menlu Retno.
"Penunjukkan Special Envoy harus segera diselesaikan," ujar Menlu Retno.
"Dan komunikasi dengan semua pihak harus dilakukan, termasuk dalam kunjungan Ketua danSekjen ASEAN ke Myanmar," lanjutnya.
Dikatakannya juga bahwa ini merupakan titik awal kerja ASEAN untuk menindaklanjuti 5 points of consensus.
Menlu Retno menyatakan, bahwa keselamatan dan well-being rakyat Myanmar harus terus menjadi prioritas.
"Dialog inklusif penting untuk didorong untuk menyelesaikan krisis politik di Myanmar dan membawa demokrasi kembali dalam kehidupan politik Myanmar sesuai dengan kehendak rakyat Myanmar," imbuhnya.
Advertisement