Liputan6.com, Jakarta - Meski sedang berjuang melawan gelombang ketiga Covid-19 yang termasuk paling buruk sejak awal pandemi, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) mengonfirmasi bahwa Phuket akan kembali menerima turis asing mulai 1 Juli 2021. Pejabat setempat mengatakan kebijakan tersebut memungkinkan turis yang telah divaksinasi dari negara-negara berisiko rendah untuk terbang langsung ke sana tanpa dikarantina.
Kebijakan yang bakal berlaku tersebut merupakan bagian dari program percontohan Phuket Sandbox. Dikutip dari CNN, Rabu (2/6/2021), Gubernur TAT Yuthasak Supasorn memperkirakan sekitar 129.000 pengunjung akan tiba di Phuket antara Juli hingga September tahun ini. Turis internasional yang masuk akan diizinkan untuk bepergian dengan bebas di pulau itu dan harus tinggal selama minimal tujuh hari sebelum diizinkan berpindah ke tempat lain di Thailand.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Yuthasak menyampaikan bahwa keputusan ini akan tunduk pada situasi Covid-19 secara keseluruhan di Thailand dan dapat berubah. Saat ditanya soal wisatawan muda yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, Yuthasak mengatakan mereka bisa terbang bersama orangtuanya.
"Untuk tahap awal, hanya wisatawan yang sudah divaksinasi lengkap yang boleh masuk, kecuali anak-anak di bawah enam tahun," katanya. Detail lebih lanjut, seperti negara mana yang memenuhi syarat sebagai berisiko rendah belum dikonfirmasi, tetapi TAT mengatakan akan memperbarui situs webnya secara teratur.
Rencana pembukaan kembali Phuket bergantung pada upaya untuk memvaksinasi 70 persen penduduk pulau itu. Upaya vaksinasi besar-besaran sekarang sedang dilakukan dan berdasarkan laporan media setempat, sekitar 50 persen dari populasi pulau itu telah divaksinasi.
Sementara, baru 1,6 persen dari 70 juta penduduk Thailand baru divaksinasi penuh. Situasi itu dikritik warganet yang mempertanyakan Phuket sebagai prioritas ketika banyak warga di wilayah berisiko lain belum menerima dosis vaksin sama sekali. Rencananya, kampanye vaksinasi massal nasional di Thailand akan dimulai pada 7 Juni 2021.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Situasi Phuket
Selama berkunjung ke Phuket pada Maret, CNN mengunjungi tiga daerah yang terdampak pandemi paling parah pandemi, yakni pantai Kata, Karon, dan Patong. Tempat wisata yang biasanya dipenuhi turis asing itu kini hanya menyisakan hamparan pasir panjang yang dikunjungi hanya segelintir pengunjung. Sebagian besar bisnis di jalan-jalan sekitarnya tutup, bahkan beberapa bangunan bertuliskan "untuk disewakan".
Penduduk pulau yang bergantung pada industri pariwisata mengatakan mereka menggantungkan harapan pada rencana Phuket Sandbox untuk mengembalikan nasib. Saat ini, semua wisatawan yang datang wajib dikarantina selama 14 hari di fasilitas yang disetujui pemerintah atau fasilitas Karantina Negara Alternatif (ASQ).
Gubernur Phuket mengatakan jika proyek percontohan tersebut berjalan dengan baik, akan diperluas ke sembilan tujuan wisata tambahan dalam beberapa bulan ke depan yaitu Krabi, Phang-nga, Koh Samui, Pattaya, Bangkok, Buriram, Cha-am, dan Hua Hin.
"Akan ada 'standar praktik' untuk masing-masing tempat ini, tetapi akan ada beberapa variasi tergantung pada geografi mereka," kata Yuthasak, "Di atas segalanya, kita harus memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat untuk mencegah wabah lebih lanjut."
Thailand tengah berjuang menahan gelombang infeksi ketiga yang menyebar secara lokal dari Bangkok pada awal April 2021. Negeri gajah putih itu melaporkan pada 1 Juni 2021, terdapat 2.230 kasus baru Covid-19 dan 38 kematian baru. Sejak awal pandemi, negara ini telah mencatat 162.022 kasus dan 1.069 kematian.
Melihat hal itu, pejabat Phuket telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran wabah ke pulau itu saat bersiap untuk kembali dibuka bagi pengunjung internasional. Wisatawan domestik yang sekarang memasuki Phuket harus divaksinasi, setidaknya telah menerima satu dosis vaksin AstraZeneca atau pulih dari Covid-19 dalam waktu 90 hari. Jika tidak, mereka harus menunjukkan bukti tes Covid-19 negatif yang dilakukan dalam jangka waktu tujuh hari sebelum kedatangan. (Jihan Karina Lasena)
Advertisement