Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik dipercaya bakal menjadi kendaraan di masa depan. Bahkan, sudah banyak pabrikan yang mulai menjual roda empat ramah lingkungan ini, meskipun harganya masih lebih mahal dibanding mobil dengan mesin pembakaran internal atau konvensional seperti bensin dan diesel.
Mengutip Cartoq, meskipun saat ini harga mobil listrik masih terbilang mahal dibanding mesin bensin atau diesel, tapi dalam lima tahun ke depan hal tersebut akan berbanding terbalik.
Baca Juga
Advertisement
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan organisasi nirlaba yang berbasis di Brussels, harga paket baterai mobil listrik akan turun 58 persen antara 2020 sampai 2030. Dengan begitu, maka harga jual mobil listrik ini tentunya akan turun, dan bisa jadi lebih murah dibanding mobil bensin dan diesel.
Penelitian mengatakan bahwa kendaraan listrik akan menjadi lebih murah untuk diproduksi, dan peraturan emisi yang lebih ketat dapat membantu kendaraan listrik menyalip kendaraan konvensional dalam hal penjualan pada 2027.
Sedan dan SUV listrik akan semurah mobil konvensional, dan mobil yang lebih kecil membuatuhkan waktu setahun lebih lama.
Sementara itu, biaya produksi baterai kendaraan listrik akan turun, karena sudah memiliki jalurnya tersebut. Bahkan, harga mobil listrik ini akan lebih murah meskipun sebelum mendapatkan subsidi dari pemerintah. Hal ini, diperkirakan akan terjadi dalam enam tahun ke depan.
Harga Mobil Listrik di Indonesia Dianggap Masih Kemahalan
Pasar kendaraan listrik di Indonesia sudah semakin berkembang, dengan semakin banyaknya pabrikan yang menghadirkan berbagai model ramah lingkungannya tersebut. berbagai tipe hadir, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, hingga listrik murni sudah bisa jadi pilihan masyarakat.
Namun, menurut Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahajana, harga mobil listrik masih terlalu mahal bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Harga kendaraan emisi rendah ini, tentu saja masih terbilang cukup tinggi jika dibandingkan roda empat bermesin bensin atau diesel (ICE).
"Harganya bukan main, tidak ada yang lebih murah dari Rp 600 juta. Padahal mobilnya kecil aja yang setara dengan mobil yang banyak di kita sekitar Rp 300 juta," ujarnya dalam sesi webinar, seperti disitat dari Bisnis Liputan6.com, ditulis Jumat (21/5/2021).
"Sehingga ini yang seharusnya dipecahkan agar mereka (mobil listrik) bisa mendekat dan bisa saling bersaing secara apple to apple," imbuh Agus.
Sebagai gambaran, Agus coba memberikan contoh harga mobil hybrid, seperti Toyota Corolla hingga Honda CR-Z yang dibanderol Rp 600 juta.
Kemudian, jika sudah masuk ke mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) seperti BYD e6 keluaran China dan Tesla Model X, kisaran harganya sudah mencapai Rp 1-2,5 miliar.
Advertisement