Liputan6.com, Jakarta - PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 318,4 miliar pada 2020. Angka ini meningkat Rp 13,2 miliar atau 4 persen dibandingkan penjualan bersih di 2019 sebesar Rp 305,2 miliar.
Direksi PT Mustika Ratu Tbk menyatakan, peningkatan penjualan bersih itu ditopang upaya diversifikasi produk melalui inovasi produk terbaru, yaitu Hand Sanitizer dan Suplemen kesehatan Herbamuno+ (Health care division).
Advertisement
“Sehingga penurunan penjualan kosmetik tergantikan dengan penjualan sektor di lini health care,” tulis Direksi dalam keterangan resmi, Rabu (2/6/2021).
Sejalan dengan kenaikan penjualan bersih, Perseroan memperoleh laba bersih sebelum pajak (EBT) sebesar Rp 6,18 miliar. Laba bersih sebelum pajak itu Rp 3,75 miliar atau 154 persen dibandingkan 2019 sebesar Rp 2,43 miliar. Hal ini diikuti dengan upaya Perseroan yang berhasil melakukan efisiensi dalam Harga Pokok Penjualan sebesar 6 persen dibandingkan 2019.
Kendati begitu, melansir laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi BEI, Perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 6,77 miliar pada 2020.
"Di tahun buku 2020, Perseroan mencatatkan rugi setelah pajak. Hal ini dikarenakan secara akuntansi dan pelaporan sesuai “PSAK 46, Pajak Tangguhan” dan sesuai putusan final pajak bahwa restitusi pajak yang dilakukan entitas anak tahun 2013 diterima sebagian dan tidak sepenuhnya dan sudah final,” tulis Direksi.
Total liabilitas PT Mustika Ratu Tbk naik 32,44 persen dari Rp 164,12 miliar pada 2019 menjadi Rp 217,37 miliar pada 2020. Total ekuitas susut 7,1 persen dari Rp 368,64 miliar pada 2019 menjadi Rp 342,41 miliar pada 2020.
Total aset tumbuh 5,07 persen dari Rp 532,76 miliar pada 2019 menjadi Rp 559,79 miliar pada 2020. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 11,69 miliar pada 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham MRAT
Pada penutupan perdagangan Rabu (2/6/2021), saham PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) 6,6 persen menjadi Rp 226 per saham.
Saham MRAT dibuka stagnan Rp 212 per saham. Saham MRAT berada di kisaran Rp 212-Rp 238 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 425 kali dengan nilai transaksi Rp 485,5 juta.
Advertisement