Mandi Lumpur, Ritual Sakral Bersihkan Diri di Pulau Dewata Bali

Mandi lumpur menjadi ritual unik membersihkan diri di Pulau Dewata. Umat Hindu di Bali mengikuti tradisi sakral ini yang disebut mebuug-buugan.

oleh Shinta NM Sinaga diperbarui 03 Jun 2021, 01:28 WIB
Mandi Lumpur di Bali (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mandi lumpur menjadi ritual unik membersihkan diri di Pulau Dewata. Umat Hindu di Bali mengikuti tradisi sakral ini yang disebut mebuug-buugan.

Tradisi ini sarat dengan makna filosofi. Mebuug-buugan berasal dari kata Buug yang artinya tanah atau lumpur. Lumpur dianggap sebagai perlambang hal-hal buruk dan kotor.

 

Warga Bali bersiap pergi ke hutan manggrove untuk mandi lumpur tradisional atau yang dikenal sebagai Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). Warga menggelar tradisi unik usai perayaan hari Nyepi lewat mandi lumpur. (AFP/Sony Tumbelaka)

Tradisi ini bermakna membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Ritual mandi lumpur dilakukan sehari setelah Nyepi, saat merayakan Hari Ngembak Geni.

Pria, wanita, anak-anak, orang dewasa, hingga kakek nenek mengenakan busana adat. Mereka memulai acara dengan berdoa bersama.

Warga Bali berjalan bersama menuju hutan manggrove untuk mandi lumpur tradisional atau yang dikenal sebagai Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). (AFP/Sony Tumbelaka)

Setelah itu mereka berjalan bersama sambil menyanyi, menyusuri hutan mangrove untuk mandi lumpur. Setibanya di lokasi, mereka berendam di lumpur.

Seorang remaja berpose dengan badan penuh lumpur saat mengikuti Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). Mebuug-buugan ini diadakan sehari setelah Nyepi, bertujuan untuk menetralisir sifat-sifat buruk. (AFP/Sony Tumbelaka)

Canda tawa riang kerap terdengar saat ritual mandi lumpur dilakukan. Anak-anak dan remaja saling menumpukkan lumpur di tubuh maupun kepala.

Warga berjalan menyusuri hutan mangrove saat mengikuti tradisi mandi lumpur atau mebuug-buugan di Desa Kedonganan, Denpasar, Bali, Jumat (8/3). Tradisi ini bermakna membersihkan diri dari dosa-dosa yang setahun belakangan dilakukan. (Sonny Tumbelaka/AFP)

Setelah mandi lumpur, mereka berarak-arak menuju pantai. Lalu bermain dan menari. Kemudian bersama-sama masuk ke dalam air dan membersihkan lumpur dari seluruh tubuh.

Dua remaja berpose dengan badan penuh lumpur saat mengikuti Mebuug-buugan di desa Kedonganan, Bali (18/3). Tujuan dari tradisi ini tak lain untuk menetralisir dan membersihkan dari hal-hal atau sifat buruk. (AFP/Sony Tumbelaka)

Setelah bersih dari lumpur, mereka menuju Puri untuk bersembahyang. Saat beribadah, mereka menerima percikan air suci atau tirta. Kemudian kembali ke rumah masing-masing.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya