Liputan6.com, Jakarta - Siap menyelanggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Kamis 17 Juni 2021, Bank KB Bukopin menegaskan pihaknya memiliki 7 agenda rapat, di antaranya penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), atau rights issue.
Menanggapi hal ini, salah satu pemegang saham pengendali PT Bosowa Corporindo mengaku bila rights issue merupakan salah satu strategi perusahaan untuk melakukan penambahan modal.
"Kalau penerbitan saham baru itu konsennya, yang pertama adalah upaya untuk memperbaiki struktur permodalan Bukopin ke depan, kita dan Kookmin sudah sepaham dan ini adalah salah satu jalan untuk memperbaiki Bukopin ke depan," katanya kepada Liputan6.com, ditulis Kamis, (3/6/2021).
Baca Juga
Advertisement
Saat disinggung apakah Bosowa mengambil bagian dalam rights issue, Rudy mengaku bila pihaknya saat ini masih terkendala regulasi.
"Kalau Bosowa masih terkendala regulasi. Tetapi kita berharap dengan adanya perdamaian ini maka Bosowa tidak dirugikan dalam upaya yang dilakukan ini," ujarnya.
Rudy juga menyebut, Bosowa telah mengakui dan menghormati Kookmin sebagai pemegang saham pengendali. Karena itu, kedua belah pihak telah sepakat untuk mengembangkan Bukopin ke arah lebih baik.
"Bosowa sudah mengakui dan menghormati Kookmin sebagai pemegang saham pengendali, maka kami sudah sepakat dengan pemegang saham pengendali untuk mengupayakan Bukopin agar bisa lebih baik," tuturnya.
Saat ini, Bank KB Bukopin memiliki 20,12 persen saham ritel. Selebihnya didominasi pemegang saham utama yaitu KB Kookmin Bank dengan kepemilikan 67 persen, pemegang saham konglomerasi domestik, Bosowa Corporindo dengan 9,7 persen, dan Pemerintah Republik Indonesia (dalam proses pengalihan kepemilikan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset) dengan porsi 3,18 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Harapan Bosowa Usai Berdamai dengan Kookmin
Sebelumnya, memilih berdamai, PT Bosowa Corporindo dan Kookmin Bank menegaskan bila pihaknya saat ini lebih memikirkan bagaiman mengembangkan bisnis Bank KB Bukopin ke arah yang lebih baik.
Direktur Utama Bosowa Corporindo Rudyantho mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kookmin dan mendapatkan kesepakatan bersama.
"Sejak akhir Februari 2021 ini antara Bosowa dan Kookmin itu sudah duduk bersama dan berada dalam satu kesepahaman bahwa yang paling penting bagaimana ke depan Bukopin bisa lebih baik," ujar dia kepada Liputan6.com, Rabu, 2 Juni 2021.
Tak hanya itu, terkait perkara hukum dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rudy mengaku, pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan secara resmi dari pengadilan terkait keputusan terbaru.
"Kita belum dapat pemberitahuan secara resmi dari pengadilan, tapi bagi Bosowa itu tidak konsen lagi kepada persoalan itu. Kita akan hormati keputusan ini. Tapi ini bukan lagi menjadi konsen kita," ujarnya.
Terkait saham, perusahaan juga tak lagi mempermasalahkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyebabkan kepemilikan saham Bosowa Corporindo di KB Bukopin mengalami penurunan.
"Pokoknya saat ini kami sudah mendapatkan kesepakatan bersama. Kami berharap ke depannya akan jauh lebih baik lagi," tuturnya.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 2 Juni 2021, saham PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) naik 13,24 persen ke posisi Rp 462. Saham BBKP dibuka naik 8 poin ke posisi Rp 416 per saham.
Saham BBKP bergerak di level tertinggi Rp 488 dan terendah Rp 412 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 36.205 kali dengan nilai transaksi Rp 303 miliar. Total volume perdagangan 6.524.925.
Advertisement