Laju IHSG Galau, Investor Asing Buru Saham BBCA hingga ICBP

Pada pra pembukaan perdagangan,laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,12 persen ke posisi 6.038

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jun 2021, 08:47 WIB
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, (3/6/2021). IHSG menguat mengikuti wall street dan bursa saham Asia yang positif.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,12 persen ke posisi 6.038.Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,39 persen ke posisi 6.039. Indeks saham LQ45 susut 0,01 persen ke 904. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. IHSG pun berbalik arah ke zona merah, dan tidak bertahan lama. Gerak IHSG pun kembali ke zona hijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 6.013-6.050. Sebanyak 170 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Namun, 183 saham melemah sehingga IHSG hanya sementara bertahan di zona hijau. 192 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 101.302 kali dengan volume perdagangan 2 miiar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 930,3 miliar. Investor asing jual saham Rp 66 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham IDXTechno naik 3,95 persen, dan catat penguatan terbesar.

Sektor saham IDXProperty melemah 0,48 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti sektor saham IDXNoncylical susut 0,40 persen dan IDXBasic tergelincir 0,35 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham JAWA naik 23,02 persen

-Saham JECC naik 17,87 persen

-Saham DCII naik 17,58 persen

-Saham PALM naik 16,98 persen

-Saham DAYA naik 15,97 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham HERO melemah 7 persen

-Saham INPP melemah 6,94 persen

-Saham TECH melemah 6,9 persen

-Saham HOPE melemah 6,90 persen

-Saham INDX melemah 6,92 persen


Aksi Investor Asing

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 11,3 miliar

-Saham HMSP senilai Rp 6,8 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 6,3 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 4,4 miliar

-Saham ICBP senilai Rp 3,2 miliar

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham TBIG senilai Rp 26,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 16,7 miliar

-Saham BFIN senilai Rp 8,5 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 4,9 miliar

-Saham TKIM senilai Rp 3,3 miliar

 


Bursa Saham Asia

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Bursa saham Asia kompak positif. Indeks saham Hang Seng naik 0,04 persen, indeks saham Kospi menanjak 0,79 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,33 persen. Indeks saham Shanghai melambung 0,15 persen, indeks saham Singapura bertambah 0,32 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,46 persen.  

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup naik pada Rabu pekan ini seiring kinerja kapitalisasi besar. Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan enam pendorong utama ekonomi 2022 antara lain harga komoditas yang tinggi, kemajuan vaksinasi untuk mendorong konsumsi, dan kontinuitas stimulus fiskal.

Selain itu, stimulus moneter dan makroprudensial, meningkatkan kredit dan pembiayaan, digitalisasi ekonomi dan sistem keuangan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya