FOTO: Ratusan Migran Mogok Makan dan Duduki Gereja di Brussel

Ratusan migran, 220 di antaranya mogok makan selama 11 hari, menempati Gereja Saint-Jean-Baptiste-au-Beguinage sejak 31 Januari 2021.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 03 Jun 2021, 10:47 WIB
FOTO: Ratusan Migran Mogok Makan dan Duduki Gereja di Brussel
Ratusan migran, 220 di antaranya mogok makan selama 11 hari, menempati Gereja Saint-Jean-Baptiste-au-Beguinage sejak 31 Januari 2021.
Perawat mengevakuasi seorang migran yang mogok makan ke rumah sakit saat ia menduduki Gereja Saint-Jean-Baptiste-au-Beguinage di Brussel, Belgia, Rabu (2/6/2021). Ratusan migran, 220 di antaranya mogok makan selama 11 hari, menempati gereja ini sejak 31 Januari 2021. (Kenzo TRIBOUILLARD/AFP)
Seorang perawat berjalan di Gereja Saint-Jean-Baptiste-au-Beguinage yang diduduki oleh para migran tidak berdokumen di Brussel, Beliga, Rabu (2/6/2021). Para migran menyerukan lebih banyak inisiatif untuk memungkinkan mereka bekerja. (Kenzo TRIBOUILLARD/AFP)
Seorang relawan paramedis merawat seorang migran yang mogok makan saat ia menduduki Gereja Saint-Jean-Baptiste-au-Beguinage di Brussel, Belgia, Rabu (2/6/2021). Ratusan migran, 220 di antaranya mogok makan selama 11 hari, menempati gereja ini sejak 31 Januari 2021. (Kenzo TRIBOUILLARD/AFP)
Relawan paramedis merawat seorang migran yang mogok makan saat ia menduduki Gereja Saint-Jean-Baptiste-au-Beguinage di Brussel, Belgia, Rabu (2/6/2021). Para migran menyerukan lebih banyak inisiatif untuk memungkinkan mereka bekerja. (Kenzo TRIBOUILLARD/AFP)
Relawan paramedis mengevakuasi migran yang mogok makan ke rumah sakit saat ia menduduki Gereja Saint-Jean-Baptiste-au-Beguinage di Brussel, Belgia, Rabu (2/6/2021). Ratusan migran, 220 di antaranya mogok makan selama 11 hari, menempati gereja ini sejak 31 Januari 2021. (Kenzo TRIBOUILLARD/AFP)
Relawan paramedis mengevakuasi migran yang mogok makan ke rumah sakit saat ia menduduki Gereja Saint-Jean-Baptiste-au-Beguinage di Brussel, Belgia, Rabu (2/6/2021). Para migran menyerukan lebih banyak inisiatif untuk memungkinkan mereka bekerja. (Kenzo TRIBOUILLARD/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya