Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari sambil memegang spanduk bertuliskan, "Bukit dan Wilayah Tengah bersatu" di Yangon (3/6/2021). Demonstran pro-demokrasi turun ke jalan di kota-kota di Myanmar untuk mengecam militer, menandai empat bulan sejak menggulingkan pemerintah terpilih. (AFP/STR)
Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (3/6/2021). Penggulingan pemerintah terpilih Myanmar oleh militer membuat gelombang kemarahan nasional. (AFP/STR)
Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (3/6/2021). Pasukan keamanan telah membunuh 840 orang sejak kudeta, menurut angka dari aktivis yang dikutip oleh PBB. Junta mengatakan sekitar 300 orang telah tewas. (AFP/STR)
Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (3/6/2021). Penggulingan pemerintah terpilih Myanmar oleh militer membuat gelombang kemarahan nasional. (AFP/STR)
Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (3/6/2021). Pasukan keamanan telah membunuh 840 orang sejak kudeta, menurut angka dari aktivis yang dikutip oleh PBB. Junta mengatakan sekitar 300 orang telah tewas. (AFP/STR)
Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (3/6/2021). Demonstran pro-demokrasi turun ke jalan di kota-kota di Myanmar untuk mengecam militer, menandai empat bulan sejak menggulingkan pemerintah terpilih. (AFP/STR)