Tes Swab Antigen, Pemudik Kembali Jakarta Positif Covid-19 Menjadi 993 Orang

Kapolda Metro Fadil Imran menerangkan, sebagian pemudik yang terdeteksi positif Covid-19 diminta menjalani isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 03 Jun 2021, 11:58 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat meluncurkan program Kampung Tangguh Jaya di Cengkareng, Jakarta Barat. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pemudik yang kembali ke Jakarta dan dinyatakan positif Covid-19 bertambah. Data terakhir yang disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, terdapat 933 pemudik positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan swab antigen.

Fadil menyampaikan, data tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan pada saat arus balik lebaran 2021 baik di titik penyekatan maupun di basis komunitas.

"Sampai dengan hari ini kita berhasil menjaring 933 kasus positif Covid-19," kata dia di Polda Metro Jaya, Kamis (3/6/2021).

Fadil menerangkan, sebagian pemudik yang terdeteksi positif Covid-19 diminta menjalani isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19. Salah satunya yakni Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Kita lakukan perawatan sesuai prosedur yang berlaku," ucap dia.

Fadil menerangkan, upaya pengobatan dan pencegahan yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 Provinsi DKI Jakarta bertujuan untuk meminimalkan laju penyebaran virus Covid-19. Terbukti, hingga saat ini angka penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta relatif dapat dikendalikan.

"Meski sempat naik, namun saat ini sudah menunjukan adanya perbaikan. Hal ini adalah wujud keberhasilan kita bersama dalam melakukan filterisasi dimulai ada swab gratis di pos penyekatan hingga pelaksanaan 3T di basis komunitas," terang dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jakarta Kembali Perpanjang PPKM Mikro hingga 14 Juni 2021

Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memperpanjang masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 14 Juni 2021. Hal itu guna mendukung pengendalian pandemi sekaligus program vaksinasi.

Kebijakan untuk kembali memperpanjang masa PPKM Mikro ini tertuang dalam Keputusan Gubernur No. 671 Tahun 2021, Surat Gubernur No. 251/-1.772.1, dan Instruksi Gubernur No. 37 Tahun 2021.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dalam dua minggu terakhir terjadi peningkatan kasus aktif. Hal itu disebabkan oleh kembalinya masyarakat berkegiatan pascalibur Idulfitri 1442 Hijriah, di mana per tanggal 31 Mei 2021 kasus aktif di Jakarta sebesar 10.658, bertambah 3.365 dari dua minggu sebelumnya.

"Lonjakan kasus tahun ini sedikit lebih baik daripada tahun kemarin yang mencapai 30 ribuan kasus. Angka ini juga didapatkan dari hasil kerja keras para petugas tracing kita untuk melakukan deteksi dini, terutama mereka yang selesai dari bepergian pada libur lebaran yang lalu," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti dalam keterangan tulis, Selasa (1/6/2021).

Widyastuti mengaku, Pemprov Jakarta kali ini lebih siap ketimbang tahun sebelumnya untuk menghadapi lonjakan kasus pasca libur lebaran.

“Ditambah lagi, kami di Pemprov DKI telah belajar dan lebih siap, terutama untuk melakukan treatment, seperti penyediaan tempat tidur isolasi mandiri yang langsung disiapkan untuk mereka yang terpapar COVID-19,” ujarnya.

Widyastuti memaparkan, hingga tanggal 31 Mei, pihaknya telah menyiapkan tempat tidur isolasi sebanyak 6.621 dan terisi 2.176 atau sebesar 33 persen. Sedangkan, untuk ICU, pihaknya juga telah menyediakan tempat tidur ICU sebanyak 1.014 dan telah terpakai 362 atau sebesar 36 persen dari kapasitas yang disediakan.

“Ini yang berbeda dari tahun lalu, di mana meskipun terjadi lonjakan kasus, bed occupancy rate kita di bawah 50 persen. Namun, kita tetap waspada untuk lonjakan kasus yang lebih parah,” tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya