Liputan6.com, Jakarta - India masih berjibaku melawan pandemi virus corona covid-19. Namun pandemi covid-19 gelombang kedua ini semakin sulit ditangani karena banyaknya hoaks.
Salah satu hoaks yang menghebohkan adalah terkait adanya teknologi 5G yang diklaim membuat kasus covid-19 di India meroket. Hoaks ini menyebar dengan narasi sebagai berikut:
Advertisement
"Pandemi gelombang kedua yang dijuluki corona ini bukan corona tapi disebabkan oleh pengujian jaringan 5G. Radiasi yang dilepaskan dari menara 5G membuat udara menjadi beracun. Itulah sebabnya orang menghadapi kesulitan bernafas dan sekarat. Tolong tuntut larangan pengujian 5G dan semuanya akan normal,"
Dilansir AFP Fact Check, hoaks yang menyebar melalui pengguna media sosial dan aplikasi percakapan di India itu tidak berdasar. AFP Fact Check mendapat penjelasan dari Mahadevappa Mahesh, profesor Radiologi dan Kardiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
"Dari sudut pandang fisika, 5G tidak membuat banyak perbedaan dalam hal gelombang milimeter [daripada 4G]."
Selain itu juga terdapat penjelasan dari Simon Clarke, Associate Professor di Mikrobiologi Seluler, University of Reading, mengatakan kepada Science Media Centre Inggris:
"Ini adalah penyakit yang menurut banyak dokter dan ilmuwan di seluruh dunia disebabkan oleh virus, sesuatu yang sama sekali berbeda dengan sinyal ponsel.
Gelombang elektromagnetik adalah satu hal, virus adalah hal lain, dan Anda tidak dapat mengeluarkan virus dari tiang telepon."
Pemerintah India juga telah mengeluarkan bantahan resmi terkait hal ini melalui akun Press Information Bureau (PIB) di Twitter pada 6 Mei 2021.
"Ada klaim yang dibuat dalam pesan audio bahwa orang-orang sekarat karena pengujian jaringan 5G yang disebut sebagai covid-19. Klaim ini palsu. Tolong jangan sebarkan pesan palsu ini dan jangan menyebarkan kesalahpahaman," bunyi postingan itu.
#IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement