Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat menyerukan agar negara-negara Amerika Tengah mengatasi korupsi dan kemiskinan yang terjadi, sementara Washington meneliti akar penyebabnya dan strategi untuk mengelola arus migrasi yang tidak biasa.
Hari Rabu (2/6) di Kosta Rika, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard membahas “berbagai masalah untuk mempromosikan kemakmuran dan keamanan” di kawasan tersebut.
Advertisement
Diplomat tertinggi Amerika itu berterima kasih kepada Ebrard “atas kolaborasi berkelanjutan pemerintah Meksiko dalam mengatasi akar penyebab migrasi yang tidak biasa di wilayah tersebut.”
Keduanya juga “membahas kemajuan menuju penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi, serta isu-isu yang berkaitan dengan demokrasi dan tata pemerintahan serta keamanan regional,” menurut Departemen Luar Negeri Amerika.
Blinken memulai perjalanan tatap muka pertamanya ke Belahan Bumi Barat minggu ini ketika ia melakukan lawatan ke San Jose, Kosta Rika.
Kunjungan diplomat puncak Amerika itu dilakukan menjelang kunjungan Wakil Presiden Kamala Harris ke Guatemala dan Meksiko.
Harris telah ditunjuk oleh Presiden Joe Biden untuk memimpin upaya diplomatik di Meksiko dan negara-negara Segitiga Utara – yakni Guatemala, Honduras dan El Salvador – untuk mengatasi penyebab migrasi dengan harapan menghentikan aliran migran Amerika Tengah ke Amerika.
Sebagian pakar melihat kunjungan Blinken ke Kosta Rika akan menjadi landasan bagi keberhasilan kunjungan Kamala Harris.
Pasokan Vaksin di Amerika Tengah
Perjalanan Blinken ke wilayah tersebut juga dilakukan selagi China secara aktif memposisikan diri sebagai penyedia vaksin COVID-19 yang dominan di Amerika Latin.
China telah memasok lebih dari 165 juta vaksin COVID-19 ke Amerika Latin dan Karibia pada akhir Mei; dan Meksiko, Chili, serta Brasil menerima bagian yang signifikan.
Sementara negara-negara di Amerika Latin terus mendapatkan dosis, tiga vaksin China — CanSino, Sinopharm, dan Sinovac — menjangkau distribusi yang lebih luas di wilayah tersebut.
Amerika telah mengumumkan targetnya untuk mengirimkan 80 juta dosis vaksin ke luar negeri pada akhir Juni. Blinken mengatakan Washington akan merinci rencana distribusi global ini dalam dua minggu ke depan.
Advertisement