WHO: Hampir 200 Ribu Warga Palestina Butuh Bantuan Kesehatan Pasca Konflik

WHO mengungkapkan bahwa hampir 200 ribu warga Palestina membutuhkan bantuan kesehatan pasca konflik.

oleh Natasha Khairunisa AmaniLiputan6.com diperbarui 04 Jun 2021, 07:00 WIB
Anggota keluarga Palestina Abu Dayer menangis di rumah sakit Al-Shifa setelah kematian anggota keluarga dalam serangan udara Israel di Kota Gaza, Senin (17/5/2021). Tercatat ada 212 penduduk Jalur Gaza, Palestina yang kehilangan nyawa di antaranya 61 korban merupakan anak-anak. (MAHMUD HAMS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (2/6) memperingatkan "kebutuhan kesehatan yang mengejutkan" di wilayah Palestina yang dilanda konflik - setelah serangkaian serangan udara bulan lalu antara Hamas dan Israel.

"WHO meningkatkan tanggapannya untuk memberikan bantuan kesehatan bagi hampir 200.000 orang yang membutuhkan di seluruh Wilayah Palestina yang diduduki, yang termasuk Tepi Barat," kata kantor regional Mediterania Timur WHO dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir VOA Indonesia, Jumat (4/6/2021).

"Situasinya tidak menentu. WHO tetap prihatin ... dan menyerukan akses tanpa hambatan untuk pasokan dan staf penting yang terkait dengan kemanusiaan dan pembangunan ke Gaza serta rujukan pasien keluar dari Gaza kapan pun diperlukan," demikian peringatan Rik Peeperkorn dari WHO.

Diketahui bahwa ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat menjadi baku tembak selama 11 hari di Gaza.

Serangan udara Israel juga terjadi di Gaza dan menewaskan ratusan orang pada Mei 2021.

Menurut pihak berwenang di daerah itu, serangan udara Israel menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak, serta beberapa pejuang.

Sementara di Israel, tembakan roket militan Palestina menewaskan 12 orang, termasuk satu anak, seorang remaja dan seorang tentara.

"Lebih dari 77.000 orang mengungsi dan sekitar 30 fasilitas kesehatan rusak dalam kekerasan itu," jelas pernyataan WHO.


Kasus COVID-19 Meningkat di Gaza

Potret anak Palestina yang menjadi korban akibat serangan Israel (AFP)

Israel telah memberlakukan blokade darat dan laut terhadap Gaza sejak Hamas, pada 2007 merebut kendali wilayah miskin dan berpenduduk padat yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina.

Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel.

"Kehidupan warga Palestina memburuk; banyak orang yang terimbas konflik sangat membutuhkan bantuan dan menghadapi ancaman kesehatan lainnya seperti COVID-19," ungkap Peeperkorn.

"337.191 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan 3.765 kematian dilaporkan di wilayah pendudukan, dengan kasus positif meningkat di Gaza dalam beberapa pekan terakhir," kata Badan kesehatan global mengatakan bahwa pada 31 Mei.

Pada Mei 2021, WHO juga  mengungkapkan bahwa pihaknya telah meluncurkan permohonan untuk dana bantuan US$7 juta guna membantu menopang operasi kesehatannya di wilayah Palestina, namun hanya menerima dana US$2,3 juta.


Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya