Penyebab Harga Kedelai Masih Tinggi di Jatim

Ketua tim Satgas pangan Jatim Kombes Pol Farman menegaskan, harga kedelai masih tinggi karena disebabkan beberapa faktor.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Jun 2021, 06:32 WIB
Pekerja menuang kedelai rebus saat proses pembuatan tahu di Jakarta, Senin (4/1/2021). Setelah melakukan mogok produksi selama 1 hingga 3 Januari 2021 akibat naiknya harga kacang kedelei impor, kini para perajin tahu mulai kembali beroperasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua tim Satgas pangan Jatim Kombes Pol Farman menegaskan, harga kedelai masih tinggi karena disebabkan beberapa faktor.

"Faktor pertama adalah harga internasional atau dari negara asalnya seperti Amerika dan Brazil sudah tinggi sedangkan Kebutuhan kedelai untuk bahan baku tahu tempe di dalam negeri 80 persen masih bergantung pada impor," ucapnya, Kamis (3/6/2021).

Farman yang juga Dirreskrimsus Polda Jatim, menyebutkan, faktor kedua juga ada kenaikan biaya transportasi kapal karena dampak dari pandemi Covid-19.

"Biaya transportasi dari negara asal juga mengalami kenaikan karena masih sedikitnya perusahaan perkapalan yang beroperasi akibat pandemi Covid-19," ujarnya.

Farman mengatakan, langkah-langkah yang akan diambil pihaknya yakni berkoordinasi dengan disperindag terkait, apakah perlu diadakan operasi pasar di wilayah yang harga kedelainya tinggi atau tidak.

"Selain itu, kita juga senantiasa melakukan pengecekan langsung ke distributor-distributor di seluruh wilayah dengan memberdayakan satgas pangan tingkat kabupaten," ucapnya.

Sementara itu, hasil dari pengecekan di PT Surabaya Palentig Compeny FPC, harga kedelai saat ini sudah mengalami penurunan dibandingkan dengan harga waktu bulan puasa dan lebaran yang semula Rp 10.150 per kilogram di tingkat importir hari ini menjadi Rp 9.500 dan saat ini FPC memiliki stok kurang lebih 1.000 ton.

Farman mengatakan, pihaknya juga mengecek ke PT FKS, di sana harga kedelai sudah mengalami penurunan dibanding saat hari raya Idul fitri. Farman mengatakan PT FkS menjual dengan harga Rp 10.100 per kilogram di gudang importir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Harga Internasional Turun

"Ada pula informasi dari CV. Jaya Tri Hutama Lumajang, salah seorang Agen kedelai. Hari ini dia menjual kedelai dengan harga Rp 10.300 per kilogram dan masih ada stok kurang lebih 40 ton dan beberapa hari terakhir permintaan kedelai turun karena harga yang masih tinggi," ujarnya.

Farman menyampaikan, informasi dari salah satu agen subdistributor kedelai di Tulungagung menjelaskan hari ini harga kedelai di agen Rp 10.500 per kilogram dalam kemasan 25 kg. Sedangkan jika dijual eceran harganya Rp 10.750.

"Sedangkan di distributor kedelai di Tulungagung, CV Polowijo menjual harga kedelai di Rp 10.300 per kilogram," ucapnya.

Sekedar diketahui, berdasarkan siaran pers Kementerian Perdagangan tanggal 31 Mei 2021, harga kedelai internasional sudah mengalami penurunan dari Rp 9.604 per kilogram menjadi Rp 9.220 per kilogram.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya