Liputan6.com, Jakarta The Woman In Black salah satu film penting dalam sejarah karier Daniel Radcliffe. Lewat film horor karya sineas James Watkins ini, Daniel dinilai kritikus berhasil lepas dari bayang-bayang Harry Potter yang selama ini menghantuinya.
Sukses secara komersial dan mendapat ulasan positif kritikus maupun pencinta sinema, The Woman In Black yang dirilis pada 2012 menjadi salah satu horor penting dalam sejarah sinema Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Kini, film berlatar tahun 1889 dan 1906 ini bisa diakses secara legal di platform streaming Klik Film. Sebelum kangen-kangenan dengan Daniel Radcliffe, Showbiz Liputan6.com mengajak Anda menapaki 6 fakta menarik di balik layar The Woman In Black.
1. Petaka di Tanah Rawa
Daniel Radcliffe memerankan pengacara Arthur Kipps. Sang istri, Stella (Sophie Stuckey), meninggal usai bersalin. Empat tahun setelah tragedi, Arthur mengunjungi Crythin Gifford untuk mengambil dokumen yang ditinggalkan Alice Drablow (Alisa Khazanova).
Arthur lalu terkoneksi dengan Rumah Eel Marsh dengan perkebunan terpencil di tanah rawa. Tiba di sana, Arthur merasa penduduk desa dingin dan tidak ramah. Satu per satu fakta mengerikan lalu tersingkap.
Advertisement
2. Daniel Kunjungi Psikolog
Proyek The Woman In Black kali pertama diumumkan ke publik pada 2009. Kala itu, Jane Goldman menjabat penulis skenario dan James Watkins duduk di kursi sutradara. Daniel Radcliffe baru diumumkan sebagai pemeran utama pada Juli 2010.
DailySpy mewartakan, sebelum syuting, Daniel Radcliffe menemui psikolog untuk mendalami perannya. Dalam The Woman In Black, Arthur Kipps punya anak bernama Joseph yang dimainkan Misha Handley. Mischa rupanya anak baptis Daniel di kehidupan nyata.
3. Versi FTV, Panen Nominasi
The Woman In Black diangkat dari novel berjudul sama karya Susan Hill yang dirilis pada 1983. Novel laris ini pernah dijadikan FTV oleh sineas Herbert Wise dengan bintang Adrian Rawlins, Bernard Hepton, dan Pauline Moran.
Film ini kebanjiran pujian meraih empat nominasi di ajang penghargaan insan film dan televisi tertua Inggris, BAFTA. Di BAFTA, The Woman In Black meraih empat nominasi untuk Tata Kostum, Riasan, Suara, dan Musik Terbaik.
Advertisement
4. Balik Modal di Minggu Pertama
Pada akhir pekan pertama penayangan di AS, The Woman in Black menempati posisi runner-up tangga box office dengan 20 juta dolar AS. Ia hanya kalah dari film Chronicle yang pendapatannya sejuta dolar lebih banyak.
Hasil ini terbilang fantastis mengingat biaya produksi The Woman In Black hanya 15 juta dolar AS. Angka pada pekan pertama ini melampaui perkiraan analis yang memprediksi, 11 hingga 16 juta dolar AS saja.
5. Terlaris Dalam 20 Tahun Terakhir
Juni 2012, The Woman in Black meraup 127,7 juta dolar AS di seluruh dunia. Melansir data dari Box Office Mojo pada 2018, film ini berakhir di kisaran laba kotor 129 juta dolar AS atau sekitar 1,8 triliun rupiah.
Fused Film menyebut pencapaian ini mengantar The Woman In Black jadi horor Inggris terlaris dalam 20 tahun terakhir. Sayang, sekuelnya, The Woman in Black 2: Angel of Death gagal mengikuti jejak sukses pendahulunya.
Advertisement
6. Satu dari 20 Film
The Woman In Black salah satu dari 20 film mancanegara bergenre horor atau thriller yang dihadirkan Klik Film bulan ini. Film lain yang tak kalah mencekam yakni Boys From County Hell, The Awakening, Adoration, A Hard Day, In To The Labyrinth, dan Bite.
“Klik Film punya banyak penggemar film horor. Karenanya, kami hadirkan film-film horor atau thriller bagus bulan ini. Anda bisa tonton ribuan film lain dengan langganan 10 ribu rupiah per minggu,” kata Direktur Klik Film, Frederica, ketika dihubungi pada Jumat (4/6/2021).