Liputan6.com, Jakarta Memeriksa tekanan darah merupakan salah satu cara terbaik untuk mengontrol kesehatan. Namun, kapan sebaiknya memeriksa tekanan darah di rumah?
Menurut ahli jantung dan pembuluh darah Badai Bhatara Tiksnadi, sebaiknya seseorang memastikan waktu yang tepat sebelum memeriksa tekanan darah. Bukan soal pagi atau malam melainkan kondisi ketika akan memeriksa tekanan darah.
Advertisement
"Sebelum memeriksa tekanan darah, pastikan dulu beristirahat sejenak jika sebelumnya bepergian, tidak merokok sebelumnya, tidak memikirkan utang, tidak sedang mengobrol, juga tidak sedang melihat berita yang membuat stres," kata Badai dalam acara virtual media briefing bertajuk Hipertensi, COVID-19 dan Milenial, ditulis Sabtu (4/6/2021).
Hal tersebut, kata Badai, sangat mempengaruhi tekanan darah. Untuk itu ia menyarankan agar Anda untuk rileks sebelum cek tekanan darah.
Simak Video Berikut Ini:
Penggunaan Alat Tes Tekanan Darah
Badai juga sempat menyinggung penggunaan alat tes tekanan darah, apakah lebih baik manual yang menggunakan air raksa atau digital.
"Sebetulnya keduanya sama saja, hanya penggunaan alat air raksa kini mulai jarang digunakan karena memiliki efek kurang baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sedangkan digital pun perbedaannya hanya sedikit dan tidak bermakna klinis," ujarnya.
WHO telah menetapkan standar tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah kurang dari 120/80 mmHg. Angka 120 mmHg menunjukkan tekanan sistolik, yaitu tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara angka 80 mmHg menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan saat otot jantung relaksasi dan menerima darah yang kembali dari seluruh tubuh.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada di atas 130/80 mmHg. Sedangkan hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg.
Advertisement