BERANI BERUBAH: Asa Menyambung Hidup Lewat Masker Kulit

Perajin kulit asal Garut Sanjay dan Lufti harus berinovasi agar karyanya terjual di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sanjay berkreasi membuat masker kulit, sedangkan Lutfi menyiasati penjualan lewat online.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 07 Jun 2021, 06:00 WIB
Karena produk kulit lainnya tidak laku, Sanjay perajin kulit asal Garut, Jawa Barat berinovasi membuat masker kulit. Siapa sangka, masker ini menarik perhatian pembeli berkat desainnya yang unik. (Foto: Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta- Sejak pandemi Covid-19, usaha kerajinan kulit di Garut, Jawa Barat mengalami penurun drastis. Bagaimana tidak, kebutuhan sehari-hari kian mendesak. Tidak banyak yang berpikir ingin membeli kerajinan kulit, karena jangankan untuk bergaya, berusaha bertahan saja sudah sulit. 

Namun, para pelaku usahanya tak bisa berdiam saja. Mereka harus mencari cara guna bisa tetap menjual karya. Salah satunya adalah Sanjay dan Lutfi, yang keduanya memutuskan untuk Berani Berubah.

“Waktu itu saya coba-coba bikin masker. Nah kan waktu itu masker agak kesulitan. Nah saya pertamanya itu bikin buat pakai sendiri. Dan iseng-iseng saya foto-foto posting, teman-teman itu banyak yang suka,” ungkap Sanjay kepada Tim Berani Berubah.

“Dan alhamdulillah setelah itu banyak yang pesan masker dari kulit. Nah setelah itu, istilahnya lumayan lah buat dapur ngebul. Soalnya kan kemarin-kemarin agak sepi gitu jobnya,” lanjut dia.

Sanjay sudah membuat masker sejak April 2020 hingga saat ini. Masker kulit buatannya yang unik membuat masyarakat tertarik membeli. Siapa sangka, kebutuhan masker ternyata bisa ikut dipenuhi dengan kreasi kulitnya.

Dalam sehari, Sanjay mampu membuat hingga 20 masker kulit. Dia pun mencari inspirasi gaya masker dari internet. Pembelinya kebanyakan adalah para pecinta motor. Namun, keunikan maskernya membuat banyak anak muda turut menyukainya.

“Soalnya maskernya beda-beda model kan, jadi ada yang buat kantoran, buat club motor, dan orang-orang biasa juga bisa,” Sanjay mengakhiri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Mendongkrak Penjualan Lewat Online

Perajin kulit asal Garut, Jawa Barat Lutfi menyiasati penjualan produk kulitnya dengan memasarkan secara online. Menurutnya, penjualan menjadi semakin meningkat, apalagi di tengah kondisi pembatasan sosial. (Foto: Liputan6.com).

Selain Sanjay yang kini mampu bertahan dengan kreasi masker kulitnya, Lutfi yang juga merupakan perajin kulit sejak tahun 1993 sekarang harus berinovasi agar produknya bisa terjual. Caranya bukan dengan membuat produk baru, namun dengan menyiasati metode penjualan.

“Memutar otak bagaimana (menjual) barang yang tersendat gitu ya, yang sudah ready stock itu ya. Cara-caranya saya membuka penjualan di online gitu, di online shop,” ucap Lutfi.

Melalui penjualan online, kini usaha Lutfi mulai bangkit dan kembali seperti semula. Sejumlah karyawannya yang semula dirumahkan, sekarang mulai sedikit demi sedikit kembali bekerja.

“Alhamdullilah respon dari pembeli di online alhamdullilah mulai ada peningkatan gitu. Jadi salah satu cara survive-nya seperti itu penjualan dari online,” ujar Lutfi.

Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTVIndosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Ingin tahu cerita lengkapnya, simak dalam video berikut ya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya