Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan pentingnya penguatan kembali kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hal ini mengingat kasus Covid-19 di wilayah itu melonjak drastis beberapa hari terakhir.
"Terutama di perbatasan wilayah untuk membendung pergerakan," kata Moeldoko sebagaimana dikutip dari siaran persnya, Sabtu (5/6/2021).
Advertisement
Dia mengatakan, kasus Covid-19 di Kudus mencapai 1.243 orang per 2 Juni 2021. Adapun 287 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan 956 isolasi mandiri. Selain itu, sejumlah tenaga kesehatan juga ikut terpapar virus corona meski telah divaksinasi dua kali.
Total ada 189 tenaga kesehatan di Kudus dinyatakan positif tertular Covid-19 dan salah seorang di antaranya sudah meninggal dunia. Hal ini menjadikan Kudus sebagai satu-satunya zona merah Covid-19 di Pulau Jawa dalam sepekan terakhir.
Kendati begitu, dia memastikan pemerintah telah melakukan upaya penanganan untuk mengatasi lonjakan kasus di Kudus.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah memerintahkan seluruh Menteri, Satgas Covid-19 dan Gubernur Jawa Tengah mengantisipasi kondisi di Kabupeten Kudus yang mulai kewalahan menampung pasien.
"Kementerian kesehatan juga telah memeriksa sampel Covid-19 di wilayah itu untuk dideteksi apakah penularan Covid di wilayah itu akibat mutasi baru," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Marak Kerumunan di Tempat Wisata dan Hajatan
Berdasarkan hasil monitoring Kantor Staf Presiden (KSP) atas perkembangan pandemi Covid-19 di seluruh daerah pascalibur Lebaran 2021, ditemukan maraknya kerumunan di tempat wisata dan hajatan. Kemudian, masih ada masyarakat yang tidak disiplin menjaga protokol kesehatan.
"Kita harus belajar apa yang terjadi di Kudus untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Apa yang terjadi di Kudus bisa terjadi di banyak tempat di Indonesia jika masyarakat tidak disiplin menjaga protokol kesehatan, tetap 3T dan 3M," katanya.
Menurut dia, upaya pengendalian Covid-19 hanya akan berhasil jika pemerintah pusat, daerah, media, dan masyarakat bersama-sama menjaga disiplin protokol kesehatan, dan menghindari kerumunan.
Moeldoko juga meminta seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kudus mengampanyekan disiplin protokol kesehatan.
"Terutama menghindari kerumunan, menunda dulu tradisi ziarah keagamaan. Tanpa mengurangi rasa hormat kita pada tradisi, tunda dulu demi menyelamatkan keluarga kita," ujar Moeldoko.
Advertisement