Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan energi nasional terutama minyak mentah, BBM jenis gasolin, dan LPG saat ini masih memiliki ketergantungan yang sangat besar dari impor. Kebutuhan impor LPG nasional saat ini berada pada kisaran 70 persen.
Penyiapan kebutuhan energi nasional melalui impor yang dilakukan oleh PT Pertamina diperlukan agar kebutuhan nasional dapat terpenuhi. Sementara itu upaya-upaya diversifikasi dan substitusi impor, termasuk melalui pengembangan DME (Dimethyl ether) yang telah dilakukan melalui kerjasama PT Pertamina, PT Bukit Asam, dan Air Product juga mendapat perhatian untuk terus dilakukan.
Advertisement
Deputi Migas, Pertambangan dan Petrokimia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Montty Giriana yang diwakili oleh Asisten Deputi Andi Novianto bersama Direksi PT Pertamina International Shipping (PIS), Kamis 3 Juni 2021, melakukan kunjungan kerja ke Kapal Tanker LPG Pertamina Gas 1 (PG 1) yang sedang berlabuh di perairan Kepulauan Seribu, untuk meninjau kesiapan kapal tersebut dalam ikut menjaga terpenuhinya kebutuhan energi nasional.
Kapal Tanker LPG PG 1 merupakan kapal yang dibuat oleh perusahaan Hyundai - Korea Selatan pada tahun 2014, dan masih mempunyai kondisi prima dan memiliki kapasitas 84 ribu M3, dengan panjang total 225,8 meter dan lebar 36,6 meter.
Kapal tersebut direncanakan berangkat ke Texas, Amerika Serikat dan disiapkan untuk membawa LPG guna memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia.
Diawaki oleh crew kapal berjumlah 30 orang yang seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia, Kapal Tanker PG1 direncanakan akan berangkat pada tanggal 5 Juni 2021 melalui perairan Samudera Indonesia, Afrika Selatan, dan menuju Teluk Mexico.
Kapal Tanker PG1 yang telah memenuhi semua standar Pemerintah Amerika Serikat, baik dari sisi teknis maupun crew kapal, akan melakukan pengiriman LPG perdana dari Amerika Serikat dengan berbendera Indonesia, di mana selama ini impor LPG selalu menggunakan bendera negara lain, seperti Panama dan Liberia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berlayarnya Kapal Tanker Raksasa Pembawa 2 Juta Barel Minyak
Pasokan minyak jadi barang penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Di Indonesia, PT Pertamina yang memikul tanggung jawab tersebut.
Bila selama ini kita mengenal kilang minyak, Pertamina kini memiliki kapal tanker minyak raksasa. Tak tanggung-tanggung, kapal ini mampu membawa 2 juta barel minyak.
Pertamina Pride dan Pertamina Prime, 2 kapal kontainer raksasa atau Very Large Crude Carrier (VLCC) ini diberi nama.
VLCC Pertamina Pride dan Prime merupakan milik PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Pertamina.
Pertamina membangun 2 unit kapal tipe VLCC, ditujukan untuk mengamankan pasokan kebutuhan minyak mentah ke refinery/kilang Pertamina.
Kapal Tanker Pertamina Pride berukuran 301.000 DWT dibangun di Galangan Japan Marine United (JMU), Ariake, Jepang sejak tahun 2018.
Kapal mulai berlayar pada 9 Februari 2021 setelah serah terima langsung di JMU Ariake Shipyard. Kini kapal tersebut telah tiba di Indonesia dan siap menunjang penyaluran pasokan energi nasional.
Kesiapan tersebut ditandai dengan peresmian oleh Menteri BUMN, Erick Tohir di atas kapal yang sedang bersandar di Teluk Semangka Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
"Pertamina harus kembali ke masa kejayaannya di tahun 70-an, menjadi global player dan siap bersaing yang didasari oleh Good Corporate Governance,"ucap Erick, Kamis (15/4/2021).
Advertisement
Penuhi Regulasi Internasional
VLCC Pertamina Pride disebut telah memenuhi regulasi internasional antara lain seperti IMO (International Maritime Organization) serta regulasi IMO PSPC (Performance Standard for Protective Coatings).
Regulasi yang diterapkan pada Cargo Oil Tanks (COT) dan Water Ballast Tank (WBT), yang penting untuk kemudahan perawatan dan menjaga kapal selalu dalam kondisi baik.
Kapal tanker ini merupakan kapal dengan single screw driven single deck type crude oil tanker, dengan panjang keseluruhan (LOA) sebesar 329.904 meter, deadweight Tonnage sebesar 301,781 ton, gross tonnage sebesar 157,116 ton, dan cargo carrying capacity sebesar abt. 2 juta barrel.
Keunggulan desain VLCC Pertamina Pride antara lain adalah penggunaan teknologi Super Stream Duct untuk mengurangi bubble.
Di mana hal tersebut dapat menyebabkan kavitasi sehingga akan merusak propeller, Surf Bulb (Swept Back Up-Thrusting Rudder Fin with Bulb) yang menambah kemampuan maneuvering kapal, dan A-LVfin atau Advanced Low Viscous Resistance Fin untuk menambah stabilitas kapal.