Golkar: Airlangga Hartarto Capres, Tidak Bisa Ditawar

Munas partai memutuskan bahwa Airlangga Hartarto satu-satunya capres dari Golkar.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2021, 18:15 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri bimbingan teknis pilkada serentak 2020 di Jakarta, Minggu (30/8/2020). Bimbingan teknis membahas sosialisasi peraturan perundang undangan dalam rangka pilkada serentak tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo menegaskan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (Capres) sudah tidak bisa ditawar. Hal itu merupakan hasil Munas Partai Golkar.

"Munas juga sudah memutuskan Pak Airlangga satu-satunya calon presiden dari Golkar. Saya rasa sudah tidak ada lagi tawar menawar," ujar Firman kepada wartawan, Sabtu (5/6/2021).

"Sampai sekarang Munas belum ada perubahan lagi. Artinya sudah final dan mengikat, wajib dipatuhi dan patut dijalankan oleh semua elemen partai," sambungnya.

Firman mengatakan, Golkar sebagai pemenang nomor dua di Pemilu 2019 sangat layak untuk mengajukan kadernya sendiri. Dari segi kemampuan dan pengalaman, Airlangga juga dianggap mumpuni untuk maju sebagai calon presiden di 2024.

"Kita lihat daripada kemampuan Pak Airlangga, politikus sebagai ketua umum track record-nya jelas di DPR juga di pemerintahan sudah menjadi Menperin sekarang Menko Perekonomian, ketua umum partai," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Klaim Elektabilitas Airlangga Meningkat

Capres 2024 versi LSI Denny JA diumumkan saat pemaparan survei terkini bertajuk '15 Capres 2024 yang Lolos Radar dan the Legend Award', Jakarta, Selasa (2/7/2019). Di antaranya Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, AHY, Puan Maharani, dan Muhaimin Iskandar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Firman mengklaim, sejumlah survei termasuk di internal Golkar menyampaikan bahwa elektabilitas Airlangga meningkat. Elektabilitas dan popularitas Airlangga ini menjadi modal untuk maju di Pilpres 2024.

Untuk itu tinggal bagaimana menggerakan seluruh mesin politik Partai Golkar dari organisasi pendiri, organisasi yang didirikan, hingga seluruh anggota dewan dari tingkat kabupaten/kota, provinsi sampai DPR RI.

"Tinggal bagaimana menggerakan mesin politik partai untuk lebih meningkat lagi," kata Firman.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya