BEI Segera Terapkan Free Float untuk Penghitungan Indeks, Bagaimana Langkah Manajer Investasi?

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggunakan free float dalam penghitungan indeks yang dilakukan secara bertahap. Bagaimana langkah manajer investasi?

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Jun 2021, 07:25 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera menerapkan free float dalam penghitungan indeks untuk mengembangkan pasar modal Indonesia sehingga kegiatan perdagangan berjalan teratur, wajar dan efisien. Lalu bagaimana langkah manajer investasi (MI) dengan ada perubahan itu?

Direktur PT Panin Asset Management, Rudiyanto menuturkan,pihaknya tidak ada langkah spesifik untuk menyikapi perubahan dalam penghitungan indeks yang memakai free float. Ia menuturkan, penerapan free float sudah berlaku di IDX 30 dan LQ45 sejak 2019 sehingga reksa dana indeks juga sudah memakai free float.

"Perubahan menggunakan metode free float ini hanya ke indeks lain yang masih belum digunakan. Penggunaan free float memang sudah cukup umum dalam praktik dan sudah mempertimbangkan hal itu. Tidak ada langkah secara spesifik,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (6/6/2021).

Ia menambahkan, pemilihan saham lebih didasarkan pada aspek fundamental dan valuasi dari saham tersebut. “Bobot menjadi perhatian, tapi bukan yang utama, kecuali di reksa dana indeks, sudah diterapkan sejak 2019,” kata dia.

Rudiyanto mengatakan, pembobotan indeks ini berlaku untuk empat indeks yaitu Sri Kehati, Investor 33, Bisnis27, dan Pefindo I Grade.

"Penyesuaian akan dilakukan untuk reksa dana indeks dan ETF yang mengacu pada indeks di atas. Penyesuaian akan dilakukan dengan pembobotan baru yang mempertimbangkan free float,” ujar dia.

Ia mengatakan, penyesuaian pemakaian free float tersebut belum akan pengaruh ke IHSG mengingat belum berlaku di IHSG. Meski demikian, dengan metode free float dalam penghitungan indeks membuat pergerakan indeks akan lebih sesuai dengan realita di pasar seiring dihitung dari porsi saham yang dimiliki public.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Tak Pengaruhi IHSG

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk menyeragamkan metode penghitungan indeks. Yakni penghitungan bobot saham yang masuk dalam konstituen indeks menjadi berdasarkan penyesuaian free float atau berdasarkan saham yang beredar di publik.

Menanggapi rencana itu, Senior Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menilai perubahan metode perhitungan indeks ini tidak akan banyak mempengaruhi IHSG.

Hal ini mengingat free float dalam pembobotan indeks saham sudah menjadi praktik umum yang diterapkan di bursa lain dan penyedia indeks global.

"Kami rasa untuk perhitungan free float ini akan lebih bisa mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Jadi mengikuti standar dan sudah berlaku di market-market besar di dunia,” kata dia dalam  konferensi pers Media Day Mirae Asset Sekuritas, Kamis (6/5/2021).

Martha mengatakan ketentuan ini mungkin akan berpengaruh lebih besar bagi saham-saham tertentu yang sebelumnya memiliki free float kecil. Sementara untuk indeks secara keseluruhan tidak akan banyak terpengaruh.

"Mungkin (pengaruhnya) akan besar terhadap saham-saham tertentu yang sebelumnya memang free floatnya kecil. Tapi secara keseluruhan untuk IHSG tidak akan terlalu berpengaruh jauh,” kata dia.

Saat ini Bursa menerapkan dua metode penghitungan indeks yaitu melalui market capitalization weighted dan capped adjusted free float market capitalization weighted average.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya