Liputan6.com, Jakarta - Apple membuat perubahan signifikan terkait privasi melalui update iOS 14.5. Dengan update ini, pengembang aplikasi harus meminta persetujuan pengguna jika ingin melacak informasi milik pengguna, demi iklan yang dipersonalisasi.
Dengan update ini, pengguna memiliki kontrol privasi dan transparansi yang lebih terkait kegiatan pengumpulan data oleh pengembang.
Advertisement
Kini Google mengkonfirmasi pihaknya juga membuat perubahan privasi terkait personalisasi iklan di Android.
Di mana menurut mereka, pengguna Android akan bisa memilih untuk mengaktifkan atau nonaktifkan pelacakan iklan. Kendati demikian, prosesnya tidak seeksplisit pada Apple.
Mengutip GSM Arena, Minggu (6/6/2021) mulai dari Android 12, pengembang tidak akan lagi dapat mengakses Advertising ID/ ID Iklan milik pengguna. Jika diminta, hasilnya adalah zero strings.
Sekadar informasi, saat ini perangkat Android memiliki opsi "nonaktifkan personalisasi iklan". Opsi ini dapat ditemukan di Pengaturan > Google > Iklan.
Aplikasi dapat meminta ID iklan, melewati opsi pengguna karena dipakai untuk tujuan analitik lainnya.
Mulai Akhir 2021
Dengan adanya update Android 12 yang baru, nantinya Google akan menawarkan metode alternatif untuk analitik dan pencegahan penipuan yang tidak menggunakan ID iklan.
Aplikasi juga tidak akan dapat mengumpulkan ID Iklan jika pengguna telah memilih menonaktifkannya.
"Mulai akhir 2021, ketika pengguna menonaktifkan personalisasi iklan berdasarkan ketertarikannya, pengenal iklan tidak akan tersedia. Pengiklan akan mendapat string nol untuk identifikasi," kata Google.
Menurut Google, perubahan ID iklan berlaku pada perangkat yang menjalankan Android 12 (mulai akhir 2021) dan pada awal 2022 untuk semua perangkat yang mendukung Layanan Google Play.
Advertisement
Diduga akan Pengaruhi Pendapatan Iklan Google
Seperti diketahui, bisnis inti Google adalah menjual iklan. Oleh karenanya, membuat opsi lebih transparan seperti Apple, kemungkinan akan mempengaruhi pendapatannya secara signifikan.
Dengan membuat opsi menonaktifkan ID Iklan, kemungkinan hanya pengguna-pengguna yang memahami adanya opsi ini yang tidak lagi dilacak personalisasi iklannya.
Di sisi lain, perubahan Apple juga menerima penolakan dari Facebook yang bisnisnya adalah menjual iklan dan mengumpulkan data dari penggunanya melalui aplikasi.
Facebook pun sempat meluncurkan kampanye yang mengatasnamakan usaha kecil untuk meyakinkan pengguna agar mengizinkan pelacakan di perangkatnya.
(Tin/Ysl)