Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan, pihaknya tidak memiliki agenda politik praktis.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan beredarnya poster dan poling online Sukseskan Konvensi Capres NU 2024.
Advertisement
"Kita harus benar-benar paham jatidiri NU yang sebenarnya, (yaitu) tidak ada agenda politik praktis," ujar Said Aqil dikutip dari laman resmi NU Online www.nu.or.id, Minggu (6/6/2021).
Kemudian dia menyebut, meski tidak memiliki agenda politik praktis, tetapi Nahdliyin atau masyarakat NU diimbau memahami politik.
Hal tersebut, ditegaskan Said Aqil bertujuan agar warga NU tidak mudah terhasut dan termakan oleh agenda-agenda politik.
"Kita harus paham politik. Nanti kalau tidak mengerti, bisa dimakan oleh politik. Ketua Umum PBNU harus mengerti politik walau pun tidak boleh berpolitik. Itu artinya kita harus sadar khittah Nahdliyah pertama didirikan oleh Mbah Hasyim (pada) 1926," papar dia.
Meski begitu, menurut Said Aqil, bukan berarti Nahdliyin dilarang untuk berpolitik. Namun secara organisasi, NU harus menjaga jarak dengan partai politik dan berbagai aktivitas yang dilakukan partai politik. Tujuannya agar NU tidak digunakan untuk kepentingan politik praktis.
"Kita harus jaga jarak. Jangan sampai NU digunakan untuk kepentingan politik praktis. Bukan berarti tidak boleh berpolitik, bukan. Tetapi harus menjaga jarak dengan semua partai politik," tegas Said Aqil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Poster Sukseskan Konvensi Capres NU 2024
Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Wasekjen PBNU) PBNU Andi Najmi Fuaidi memastikan, poster terkait Sukseskan Konvensi Capres NU 2024 tidak benar alias hoaks.
Andi Najmi memastikan poster dan poling online tersebut tidak keluarkan oleh PBNU.
"Itu (poster dan poling) hoaks," ujar Andi Najmi.
Dalam poster dan poling online tersebut terpampang 16 nama, yakni Said Aqil Siradj, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud Md, Asad Said Ali, Yaqut Cholil Qoumas, Yenny Wahid, dan Ali Masykur Musa.
Kemudian ada pula Nasaruddin Umar, Yahya Cholil Staquf, Muhaimin Iskandar, Ida Fauziyah, Andi Jamaro Dulung, Wahiduddin Adams, Ahmad Muqoowam, Endi AJS, serta Johansyah.
Dalam poster itu juga disebutkan jika penyelenggara Konvensi Capres NU 2024 adalah tim sembilan. Andi Najmi memastikan tak ada tim sembilan yang dibentuk PBNU.
"Saya pastikan tidak ada tim sembilan dari PBNU untuk konvensi Capres NU 2024," jelas Andi Najmi.
Advertisement