Apple, Google, Microsoft, dan Mozilla Ingin Standarkan Browser Extension

Dalam acara di World Wide Web Consortium (W3C), Apple, Google, Microsoft, dan Mozilla membentuk grup WebExtensions Community Group (WECG).

oleh Yuslianson diperbarui 07 Jun 2021, 07:00 WIB
Web Browser / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Tim pengembang browser di Apple, Google, Mozilla, dan Microsoft bekerja sama untuk meningkatkan pengalaman pengguna memakai extension di browser mereka masing-masing.

Perlu diketahui, beberapa extension hanya tersedia untuk beberapa browser tertentu, sementara di lainnya mungkin tidak tersedia.

Untuk memfasilitasi beragam pengguna yang memakai browser, seperti Safari, Chrome, Edge, dan Firefox, pengembang diharuskan membuat extension untuk masing-masing peramban itu.

Dalam pengumuman di World Wide Web Consortium (W3C), keempat perusahaan teknologi besar itu membentuk grup WebExtensions Community Group (WECG).

Apa tujuan grup ini? Mengutip Cnet, Senin (7/6/2021), grup ini bertujuan untuk memudahkan developer membuat standarisasi browser extension.

Dengan ini, forum akan membuat standar API dan fungsionalitas extension di seluruh browser. Ini berarti, pengembang akan lebih mudah membuat extension untuk berbagai browser.

"Kami bertujuan untuk mengidentifikasi kesamaan, membawa [browser] ke dalam keselarasan yang lebih dekat, dan memetakan arah untuk evolusi masa depan," tulis tim dalam pengumuman di web mereka.

Sayang, forum tersebut masih belum memberikan timeline kapan memperkenalkan draf standar atau membangunnya ke dalam browser.

 


Browser Extension Pentingkah?

Ilustrasi Browser Internet (sumber: Pixabay)

Lebih lanjut, extension sangat penting untuk browser di PC atau laptop. Software berukuran mungil ini mampu memblokir iklan, menyimpan password, menghapus kode yang mampu melacak kamu di internet, dan masih banyak lagi.

Google Chrome adalah browser yang paling banyak digunakan di dunia.

Namun karena masing-masing browser memiliki perbedaan, kecil kemungkinan pengembang extension akan merilis code untuk peramban yang jarang dipakai.


Malware Berbahaya Ini Mampu Infeksi Browser

Tim peneliti keamanan siber di Microsoft baru saja merilis peringatan soal aksi kejahatan siber baru.

Perusahaan menghimbau, pengguna untuk dapat berhati-hati terhadap malware yang mampu membajak browser (peramban) dan mencuri informasi korban. Adapun Microsoft menjuluki malware berbahaya tersebut dengan nama Adrozek.

Dikutip dari Bleeping Computer, Minggu (13/12/2020), malware Adrozek pada saat beraksi dapat mengambil alih lebih dari 30.000 perangkat PC Windows setiap harinya.

Adrozek akan "menyuntikkan" iklan ke dalam laman mesin pencarian dan membajak peramban, seperti Microsoft Edge, Google Chrome, Yandex Browser, dan Mozilla Firefox.

(Ysl/Tin)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya